Gubuk Tempat 12 Orang Berteduh dan Disambar Petir (Foto: Antara)
MEDIAAKU.COM – Jembrana – Sebanyak 12 orang buruh pemetik semangka tersambar petir saat panen buah semangka di areal sawah Subak Kawis, Banjar Delod Pangkung, Jembrana, Bali, Sabtu, 27 Januari 2024 sore.
Salah satu korban meninggal dunia di lokasi kejadian (TKP). Pada saat itu, sebanyak 12 buruh pemetik terdiri dua pria dan sepuluh wanita, sedang bekerja menanam semangka, dan pada saat mau meninggalkan areal sawah karena mulai hujan lebat dan angin kencang, dan petir muncul. Dari 12 buruh tersebut, dua orang lain dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara Jembrana.
“Pas mulai hujan semua berhenti bekerja, langsung berteduh semuanya 12 orang di gubuk,” kata salah satu korban yang selamat, I Ketut Nalya, warga Desa Delodberawah.
“Tiba-tiba saya terpantal sekitar 2 meter dari gubuk dan tidak ingat apa-apa lagi,” tambahnya.
Pria 57 tahun tersebut sempat pingsan sebentar, kemudian sadar langsung merangkak meminta bantuan. Semua temannya juga saat itu berhamburan terpantal keluar gubuk. “Saya ingat, posisi saya sudah terlungkup di tengah sawah pas sadar. Terasa seperti hembusan angin panas. Kaki saya tidak bisa bergerak, muka masih terasa panas,” ujarnya.
Ni Nyoman Toni (65), korban selamat lainnya juga mengaku tidak sadar saat peristiwa terjadi. Ia hanya merasa terpantal dan sudah berada dalam sawah. Sekujur tubuh merasa kaku, sulit untuk digerakkan.
Kapolsek Jembrana IPTU Richard Damianus Pengan, membenarkan peristiwa tersebut terjadi. Satu korban meninggal dunia bernama Ni Wayan Suriati, warga Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo. Sedang satu korban kondisi kritis yakni I Ketut Wiasa (60) asal Tegalcangkring. Sedangkan Ni Komang Ayu Sri Suparmi (39) dari Desa Penyaringan dan Ni Nyoman Ratni (60) dari Tegalcangkring dalam kondisi luka berat.
“Petugas tim Inafis Polres Jembrana sudah melakukan olah TKP, dan para korban masih dalam perawatan di rumah sakit. Satu korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Sementara Kabid Pelayanan Medik RSU Negara Gusti Ngurah Putu Adnyana, mengatakan, 12 pasien yang dirawat, tiga pasien dikatagorikan luka berat, satu diantaranya akan dirujuk ke rumah sakit Tabanan.
“Ada satu pasien yang kondisinya kritis, ada luka robek di belakang kepala. Kemungkinan akan kami rujuk ke Tabanan atau nanti langsung ke RSU Prof Ngurah (Sanglah),” katanya. (Dea-Bali)

