MEDIAAKU.COM – Dua Tokoh Tou Minahasa bertemu dan berdiskusi membahas strategi
meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) dengan mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di miliki Sulut.
Dua tokoh tersebut masing-masing, Prof Kawilarang Warouw Alex Masengi dan Mayjen TNI (Purn) Wanti Waraney Frangky Mamahit. Keduanya sepakat untuk peduli akan kesejahteraan masyarakat dalam mengelola SDA dan SDM di Sulut.
Masengi saat ini adalah Dosen Program Doktor Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi dan banyak mendalami Ilmu dan Teknologi Kelautan. Sedangkan Mayjen Wanti Waraney Frangky Mamahit, Mantan Pangdam XIII Merdeka, yang juga sebagai Ketua Asosiasi Cap Tikus Sulut.
Mereka berdua bertemu dan berdiskusi membahas soal strategi bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut dalam memanfaatkan SDA. Diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan para wartawan termasuk perwakilan mediaaku.com ini digelar di MM Juice, Manado Town Square (Mantos), Kamis (6/6/2024).
Mereka berdua memaparkan pengalamannya masing-masing. Masengi sebagai latar belakang Akademisi, dan Mamahit sebagai Pensiunan Tentara, diskusi berlangsung rileks dan cair.
Prof. Alex yang juga Ketua Manado Karate-Do Club (MKC) ini menjelaskan bahwa laut Sulawesi Utara banyak memiliki dan menyimpan potensi kekayaan, yang apabila dioptimalkan dengan baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut.
Menurutnya, pengelolaan kekayaan laut ini dapat dilakukan berdasarkan konsep Perikanan dan Kelautan yang berwawasan lingkungan dengan tidak harus merusak lingkungan dan pesisir. “Pengelolaan itu dilakukan melalui teknik pemanfaatan kekinian yang dapat diterapkan para akademisi di bidang perikanan dan kelautan,” ungkap Masengi, Tokoh Akademisi Bidang Perikanan dan Kelautan Unsrat ini.
Masengi sendiri adalah Alumni Master of Science (S2) dan Phylosoohy of Doctor (S3) dari The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki University, Mantan Dekan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dua Periode (2002-2010) dan Mantan Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2007-2014), serta Ketua Program Mitra Bahari Regional Center Sulawesi Utara (2003-2010).
Sementara Mayjen TNI (Purn) Wanti Waraney Frangky Mamahit, memaparkan tentang bagaimana pengalamannya menjaga keamanan di Kawasan Timur Indonesia saat memegang Jabatan sebagai Panglima Devisi III dan Sebagai Panglima Kodam XIII Merdeka.
Sebelumnya Mamahit juga pernah bertugas di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), dan saat ini di gadang- gadang sebagai salah satu Calon Gubernur Sulut yang Potensial.
Diskusi dari kedua Tou Minahasa itu di selingi oleh beberapa pertanyaan kritis dari Wartawan baik soal kelautan perikanan dan keamanan di jawab langsung oleh kedua Tokoh tersebut secara lugas, padat dan berisi.
Sebagai Akademisi yang masih aktif mengajar di Unsrat dan di Ryukyus University Okinawa Jepang serta Simon Fraser University Canada, menurutnya informasi yang disampaikan boleh salah namun tak boleh berbohong, “Tapi bukan sebaliknya,” ujar Prof Masengi yang saat ini sedang viral dimedia sosial setelah sejumlah kalangan mengusulkan sebagai salah satu calon Wakil Gubernur Sulut di Pilkada 2024.
Pada Akhir diskusi mereka berdua Masengi dan Mamahit sepakat untuk membentuk Koperasi Pertambangan dengan mengawinkan konsep Koperasi Israel (Kibbuts dan Moshav) dan Koperasi Jepang (Zen-Noh) menjadi “Koperasi Minaesa Berkat Abadi”.
Semoga Dengan Konsep dan Strategi Koperasi dari kedua Tokoh Potensial Sulut tersebut masyarakat Sulut akan menjadi lebih Sejahtera.
Sebelumnya beberapa hari lalu Masengi penyandang Karateka DAN VI Lemkari dan Ketua Manado Karate-Do Club ini bertemu dengan Mantan Kepala Bakamla RI yang juga Ketua Umum Brasilian Jujitsu Penyandang Jujitsu DAN V, Laksamana Madya (Purn) Dr Desi Mamahit, di Remboken Minahasa.
Keduanya juga membahas soal pengelolaan SDA dan SDM Sulut. Dan hasil pertemuan dua Tokoh Beladiri ini sepakat mendirikan PT Berkat Semesta Abadi dan Tambang Koperasi Berkat Semesta Abadi. (*/hvs)
