Abdul Haris (Foto: kompascom)
MEDIAAKU.COM – Sebanyak 41 perguruan tinggi di Indonesia diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) melalui program kerja paruh waktu ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Abdul Haris, dilansir dari tempo.co, bahwa program ferienjob tidak berdampak pada muatan pelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa, dan kegiatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Saat ini Kemendikbudristek tengah mengkaji pemberian sanksi bagi 33 perguruan tinggi di Indonesia yang diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) melalui program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.
“Kami sedang melakukan kajian (sanksi) ini. Terus kami koordinasikan dengan Kepala Bareskrim Polri, juga difasilitasi Kantor Staf Presiden (KSP),” ujar Abdul Haris.
Abdul Haris menyebut peristiwa TPPO berkedok magang tersebut akan menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah.
Dilansir dari kompas.com, bahwa modus penipuan dari perusahaan yang terlibat PT CVGEN dan PT SHB mendatangi kampus dan menjanjikan Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan nantinya program ini dijanjikan bisa dikonversi menjadi 20 SKS. Tapi saat ditelusuri, program tersebut bukan magang tetapi kerja fisik paruh waktu.
Para mahasiswa dimintai membayar Rp 6 juta untuk keberangkatan. Selain itu dibebankan pula dana talangan sebesar Rp 30-50 juta yang pengembaliannya dilakukan dengan memotong upah kerja setiap bulan.
Polri Lakukan Penyelidikan
Kasus ini terungkap usai 4 orang mahasiswa yang mengikuti frienjob mendatangi KBRI Jerman.
Dalam kasus ini Polri bekerjasama dengan KBRI Jerman kemudian menetapkan 5 orang tersangka, 2 orang berada di Jerman yakni EW (39) dan AE (37), sementara 3 tersangka lainnya berada di Indonesia yakni AJ (52), SS (65), dan MZ (60).
Saat ini seluruh korban telah berada di Indonesia, karena kontrak program magang telah berakhir Desember 2023 lalu.
Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang diduga tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023 sebagai berikut:
1. Universitas Binawan.
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
3. Universitas Hasanuddin (Unhas).
4. Universitas Indonesia Timur (UIT).
5. Universitas Haluoleo (Uho).
6. Universitas PGRI Palembang.
7. Universitas Jambi (Unja).
8. ITB.
9. UKI Jakarta.
10. Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali.
11. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Universitas Terbuka (UT).
13. Universitas Tadulako (Untad).
14. Universitas Fajar Makassar (Unifa).
15. Universitas Pelita Harapan (UPH).
16. Universitas Trisakti (Usakti).
17. Universitas Atma Jaya.
18. Universitas Bina Nusantara (Binus).
19. Institut Kesehatan (Inkes) Deli Husada.
20. Inkes Medistra.
21. Universitas Nias Raya (Uniraya).
22. Inkes Lubuk Pakam.
23. Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
24. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
25. Universitas Sebelas Maret (UNS).
26. Bright Education International Bandung.
27. Universitas Merdeka (Unmer) Madiun.
28. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Handayani.
29. Universitas Hindu Indonesia (Unhi).
30. Universitas Lampung (Unila).
31. UIN Salatiga.
32. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
33. Universitas Fajar (Unifa).
34. Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).
35. Universitas Katolik Soegijapranata (Unika).
36. UKI Paulus.
37. Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
38. Universitas Muhammadiyah Buton.
39. Universitas Negeri Makassar (UNM).
40. Universitas Negeri Semarang (Unnes).
41. Universitas Sanata Dharma (USD).

