Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Badung, Bali – mediaaku.com – Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta kepada masyarakat Bali untuk membangun kesadaran dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana mulai dari kelompok masyarakat adat terkecil di daerah itu, yaitu banjar.
Jika kesiapsiagaan terhadap bencana dapat dibangun dari tingkat banjar, Risma optimis masyarakat Bali dapat lebih tangguh dan tanggap terhadap berbagai potensi bencana yang ada di daerah tempat tinggal masing-masing.
“Biasanya, tokoh masyarakat di banjar, kelian banjar, bisa dengan mudah mengajarkan ke masyarakat. Kalau ini bisa menjadi menyebar di seluruh Bali, dan warga mengerti pentingnya kesiapsiagaan bencana, kami bisa menetapkan Pulau Bali sebagai wilayah yang tangguh bencana,” katanya saat memberi arahan pada peserta pelatihan Kampung Siaga Bencana di Legian, Badung, Senin.
Menurut dia, pengetahuan dan kesadaran mengenai kesiapsiagaan dapat lebih mudah disebarluaskan di Bali karena karakteristik masyarakat yang lebih guyub dibandingkan dengan komunitas di daerah. lain.
Oleh karena itu, ia optimistis Bali dapat menjadi teladan dan inspirasi daerah lain untuk memperkuat kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana.
“Harus ada yang menjadi contoh agar warga yang lain care (peduli),” kata dia dalam kunjungannya ke wantilan di Pura Dalem Kahyangan di Legian itu.
Mensos Risma juga menyempatkan diri mendengar pertanyaan dan permintaan dari warga di Legian, salah satunya mengenai bantuan alat-alat penunjang kesiapsiagaan bencana, termasuk persediaan logistik makanan dan minuman.

