Bitung – mediaaku.com – Peneliti dan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat, Dr Ir. Ixchel Mandagi, MSc, mengatakan metode penggunaan sampel eDNA (Environmental Deoxyribose Nuckeotide Acid) atau DNA Lingkungan, dapat mendeteksi suatu daerah penangkapan ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis). Karena metode sampel eDNA ini sudah pernah diteliti dan dideteksi keberadaan Ikan Cakalang di perairan Sitaro.
Penegasan itu disampaikan Ixchel Mandagi pada seminar nasional Inovasi Pengelolaan Sumber Daya dan Teknologi dalam Mendukung Program Pembangunan Kelautan dan Perikanan, di Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan, Kota Bitung, Rabu 12 Oktober 2022.
“Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mendeteksi daerah eDNA penangkapan ikan Cakalang di perairan kabupaten Sitaro dengan menggunakan eDNA,” ujar Ixchel Mandagi lulusan S3 Universitas Ryukyus Okinawa Jepang.
Lanjut Ixchel, dalam penelitian keberadaan ikan Cakalang dengan metode eDNA, dimana Sampel air laut diambil dengan menggunakan Power Water Sterivex DNA Isolation Kits dan diawetkan dengan DNAiso Reagent pada 15 titik dengan kedalaman laut berkisar dari 50 – 250 meter.
Kemudian menurut Ixchel, dianalis menggunakan metode eDNA seperti metagenomic, metabarcoding, dengan menggunakan Qiagen DNeasy PowerWater Sterivex Kit serta menggunakan primers for eDNA, MiFish-U-F/R.
“Ketika berbagai organisme berinteraksi dengan lingkungannya, DNA diekskresikan dan terakumulasi dilingkungannya dari berbagai sumber DNA lingkungan atau eDNA adalah DNA yang dikumpulkan dari berbagai sampel lingkungan seperti tanah, air laut, feses, kulit lepas, bangkai dll dan bukan sampel langsung dari organisme tersebut,” kata Ixchel yang juga pernah bekerja sebagai peneliti di Global Center, Universitas Hokkaido Jepang.

