Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Denpasar – mediaaku.com – Terkait kasus penangkapan terduga teroris dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, dan berhasil meringkus laki-laki inisial FSI (30) bersama istrinya selaku terduga terorisme. FSI diduga diamankan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022).
FSI pula diduga sudah lima bulan berada di Kabupaten Lumajang, tersiar kabar bahwa dia beralamatkan identitas di Jalan Satelit Banjar Bumi Asri, Denpasar Barat, Bali.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, seizin Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, membenarkan terdapat terduga teroris inisial FSI yang telah ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Terkait kasus teroris, itu biasanya yang merilis nanti dari Divisi Humas Mabes Polri, sedangkan dari Polda Bali tidak akan menyampaikan kronologis dan lain sebagainya,” ujar Kombes Pol. Satake Bayu, ditemui awak media, Kamis (8/9/2022) malam.
Pihaknya tidak mengomentari kronologis tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, yang sebelumnya diduga sempat turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Denpasar, dalam melakukan penyelidikan.
“Kami hanya menyampaikan tentang upaya-upaya peningkatan pengawasan dan pengamanan di wilayah situasi di Bali. Kami berkoordinasi dengan Densus 88 Mabes Polri yang ada di wilayah Bali. Kemudian, pengawasan di pintu masuk di jalur Bali, baik di Pelabuhan dan Bandara yang menyangkut titik masuk masyarakat dari luar Bali, kita tingkatkan pengawasan,” terangnya.
Sementara itu, informasi beredar Densus 88 Anti Teror Mabes Polri diduga telah menggeledah rumah terduga terorisme di wilayah Jalan Satelit Denpasar Barat. Kuat diduga telah diamankan berupa anak panah dan buku agama, dari kasus ini Kombes Pol. Satake Bayu, akan menyerahkan terhadap aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang memiliki kewenangan.
Kombes Pol. Satake Bayu menekankan Polda Bali akan memperketat pengawasan di titik Pelabuhan, Bandara, dengan meningkatkan pelaksanaan patroli-patroli di lapangan. “Terhadap perangkat desa, kami harapkan juga untuk mendata para pendatang di wilayahnya,” tegasnya.