Sunday, October 26, 2025
HomeEkonomiPress Conference FMCBG Di Nusa Dua, Bali, Sri Mulyani Bahas Transparansi Pajak

Press Conference FMCBG Di Nusa Dua, Bali, Sri Mulyani Bahas Transparansi Pajak

Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Nusa Dua, Bali – mediaaku.com – Pertemuan Ketiga Finance Ministers & Central Bank Governors (FMCG) G20 resmi dimulai secara hybrid di Nusa Dua, Bali (15/7) dengan didahului dengan pertemuan Finance & Central Bank Deputies (FCBD) yang telah dilaksanakan secara hybrid pada 13-14 Juli 2022 di
lokasi yang sama. 
Pertemuan ini bertujuan
mendorong ekonomi global mencapai pemulihan bersama yang lebih kuat di tengah meningkatnya tantangan yang semakin mengemuka.
Pada 16 Juli 2022 telah diadakan 3rd Series Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) – Press Conference yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebagai pembicara di Nusa Dua, Bali.
Press Conference ini diadakan dengan tujuan untuk menyimpulkan hal-hal yang didapat selama FMCBG berlangsung.
Pertemuan ketiga FMCBG yang sudah terlaksana selama dua hari ini di Bali, menegaskan komitmen semua perangkat-perangkat kebijakan untuk mempertahankan fiskal jangka panjang. 
Dan menghasilkan kesepakatan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) sebesar US$ 1,28 miliar atau naik sekira US$ 0,18 miliar .
Adapun kesepakatan lainnya yang juga disampaikan oleh Mentri Keuangan RI yaitu mengenai Pajak pengembangan dan transparansi pajak. Anggota G20 menegaskan pentingnya teknis dan pengembangan kapasitas dua pilar tersebut untuk mengimplementasikan standar perpajakan untuk ekspor, yang tertuang di dalam Asia Initiative Bali Declaration, dari 11 yuridiksi.
Tentunya hal ini juga tak lepas dari kontribusi beberapa negara dan instansi dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Jerman, Singapura, Indonesia, Inggris, Wellcome Trust, Bill Gates Foundation. Serta pada pertemuan ketiga ini ada Italia, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Korea Selatan.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, Bank Sentral Negara G20 tetap diperkuat dengan konsistensi dan bank sentral secara dekat, dengan memonitor dampak tekanan harga dan terus mengkalibrasi laju moneter di tengah pengetatan kebijakan moneter.
“Terus berusaha untuk melihat bagaimana kerangka kerja IMF, di mana ini semua berkaitan dengan moneter dan sektor keuangan,” ungkap Perry
“Sektor-sektor keuangan pada G20 melanjutkan komitmen untuk memperkuat dan menjaga sistem stabilitas keuangan yang ada, walaupun terdapat tantangan di dalam kondisi keuangan global,” jelas Perry melanjutkan.
Dalam pertemuan ketiga FMCBG ini, Perry juga menyoroti mengenai rasio utang yang meningkat oleh banyak negara berkembang dan rentan.
“Ada komitmen menghadapi kerentanan debt ratio oleh negara berpenghasilan rendah. Serta ada kesepakatan dengan IMF yang rencananya akan diselesaikan pada 15 Desember untuk mempertahankan jaring pengaman sosial yang kuat,” jelas Perry.
Lalu untuk hal hak terkait cross border payment, atau digitalisasi, diharapkan akan lebih cepat diimplementasikan dan lebih transparan dan lebih murah untuk ekonomi di seluruh dunia dan berkomitmen terhadap pembayaran sistem.
“Central Bank Digital Currency juga sedang didiskusikan untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas,” jelas Perry.
Inklusi keuangan digital juga akan dituangkan ke dalam kerangka kebijakan demi meningkatkan inklusi keuangan untuk meningkatkan serta memulihkan kembali UMKM.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular