Manado – mediaaku.com – Kisah kenaikan Yesus ke surga adalah kisah penyerahan kendali atau kuasa atas seluruh semesta ciptaan ini kepada satu tangan, yaitu tangan Dia yang dilantik di surga sebagai Raja Semesta, Penguasa kekal langit dan bumi, Tuhan Yesus Kristus.
Demikian khotbah dan renungan singkat dari Pendeta Nico Gara, yang dikirim lewat pesan Whatsapp Grup Siraman Rohani, khususnya dalam memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus, yang jatuh pada Kamis, 26 Mei 2022.
Nico Gara yang juga mantan Sekretaris Umum Sinode Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) ini mengambil bacaan Alkitab, yakni Lukas 24:50-53, yang kemudian mengisahkan, dalam bacaan ayat ini, Lukas melukiskan ketika Yesus meninggalkan para murid-Nya kala itu, tangan-Nya sedang memberkati mereka. Tangan penuh kuasa ini sedang naik kian meninggi dalam posisi di atas segala sesuatu yang berlangsung di bumi ini. Mengendalikannya dengan wibawa penuh.
Menurut Nico Gara, tangan mengekspresikan pengendalian atau penguasaan. Sesuatu yang masih dalam jangkauan tangan kita berarti masih bisa kita kendalikan.
“Menolak campur tangan berarti menampik kendali dari luar. Tangan mengekspresikan pengendalian atau penguasaan. Sesuatu yang masih dalam jangkauan tangan kita berarti masih bisa kita kendalikan,” ungkap Nico.
“Sejujurnya hidup kita banyak dipengaruhi oleh bahasa tangan yang terarah kepada kita. Syukurlah jika itu tangan-tangan sentuhan bersahabat. Tetapi, nyatanya banyak tangan teracung menuding, memojokkan, menusuk, merampas, memeras, melempar, dan menggampar yang menghadirkan derita,” katanya.
Untuk itu Nico mengajak, umat yang percaya untuk jangan gundah, jangan cemas. “Saat itu arahkan mata kita ke atas. Ada Tangan pemegang kendali atas segalanya yang sedang memberkati kita. Serahkanlah beban kita dalam kendali tangan-Nya. Bagi-Nya senantiasa tersedia beribu jalan untuk memberkati kita,” ujar Nico. (hv)

