Sunday, October 26, 2025
HomeIbu dan AnakMorning Sickness: Benarkah Hanya Terjadi di Pagi Hari?

Morning Sickness: Benarkah Hanya Terjadi di Pagi Hari?

MEDIAAKU.COM – Morning sickness adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa mual dan muntah yang dialami banyak perempuan pada awal kehamilan. Meskipun disebut morning, kenyataannya kondisi ini bisa terjadi kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam.

Menurut buku “Obstetri Williams (Cunningham, 2018)”, sekitar 70–80 persen ibu hamil akan mengalami gejala ini pada trimester pertama, biasanya mulai terasa di minggu ke-6 dan mereda menjelang minggu ke-14.

Penyebab pasti morning sickness belum sepenuhnya jelas, namun para ahli menduga hal ini berhubungan dengan meningkatnya kadar hormon kehamilan, terutama human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen.

Selain itu, perubahan metabolisme tubuh serta sensitivitas indera penciuman dan rasa juga turut berperan. Walaupun terasa mengganggu, dalam banyak kasus morning sickness dianggap sebagai tanda bahwa tubuh sedang beradaptasi dengan kehamilan dan janin berkembang secara normal.

Gejala yang dialami setiap perempuan bisa berbeda. Ada yang hanya merasakan mual ringan, ada pula yang sampai sering muntah. Kondisi yang lebih parah dikenal sebagai hyperemesis gravidarum, yang bisa menyebabkan dehidrasi dan membutuhkan penanganan medis.

Namun bagi sebagian besar ibu hamil, morning sickness bisa dikelola dengan cara sederhana seperti makan dalam porsi kecil tapi sering, menghindari makanan berbau tajam, cukup beristirahat, dan minum air putih yang cukup.

Dukungan keluarga dalam menghadapi morning sickness sangatlah penting.  Kehadiran pasangan atau orang terdekat yang sabar dan pengertian sangat membantu ibu hamil merasa lebih tenang.

Pada akhirnya, morning sickness adalah bagian dari proses alamiah menuju hadirnya kehidupan baru. Meski penuh rasa tidak nyaman, ia menyimpan makna mendalam tentang keteguhan seorang ibu.

Dari rahim yang diuji oleh mual dan lelah, kelak lahirlah harapan baru yang menjadi kebahagiaan keluarga. Dengan pemahaman dan dukungan, setiap ibu dapat melewati fase ini dengan lebih ringan.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular