MEDIAAKU.COM – Sereal jagung adalah salah satu makanan yang sangat populer di meja sarapan masyarakat dunia. Kehadirannya bermula dari sebuah eksperimen sederhana di akhir abad ke-19 yang kemudian berkembang menjadi industri besar.
Penemuan ini tidak hanya terkait dengan dunia kuliner, tetapi juga mencerminkan kisah kegigihan dan kreativitas manusia dalam menemukan solusi dari masalah sehari-hari.
Dalam buku “The Kelloggs: The Battling Brothers of Battle Creek (2017)”,karya Howard Markel, sejarah sereal jagung berawal dari John Harvey Kellogg, seorang dokter sekaligus pengelola sanatorium di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat. Bersama saudaranya, Will Keith Kellogg, ia berusaha menciptakan makanan sehat bagi pasiennya.
Mereka percaya bahwa pola makan sederhana berbasis biji-bijian dapat meningkatkan kesehatan. Suatu hari pada tahun 1894, mereka secara tidak sengaja meninggalkan adonan gandum rebus hingga menjadi kering. Ketika adonan itu digiling, ternyata menghasilkan lembaran tipis yang renyah setelah dipanggang.
Dari situlah muncul ide dasar sereal yang kelak dibuat dari jagung, dikenal dengan nama corn flakes.Awalnya, sereal ini ditujukan sebagai makanan kesehatan. Namun, Will Keith Kellogg melihat potensi lebih besar untuk dipasarkan ke masyarakat umum. Ia pun mengembangkan resep dengan menambahkan gula agar rasanya lebih disukai.
Keputusan ini menjadi titik balik yang membawa sereal jagung dikenal luas. Pada awal abad ke-20, perusahaan Kellogg’s berdiri dan menjadikan corn flakes salah satu produk sarapan paling terkenal di dunia.
Seiring waktu, sereal jagung tidak hanya menjadi simbol sarapan praktis, tetapi juga cerminan perubahan gaya hidup modern. Dari makanan sederhana untuk pasien rumah sakit, kini corn flakes hadir dalam berbagai varian rasa dan dikonsumsi oleh jutaan orang setiap hari.
Kisah tersebut memberi pelajaran berharga bahwa inovasi sering lahir dari kesalahan yang tidak disengaja, namun keberhasilan hanya mungkin tercapai melalui ketekunan dan keberanian mengambil peluang.(*/janu)

