Friday, October 31, 2025
HomeSejarah & BudayaApa yang Disimbolkan dalam Larung Sesaji? Jejak Sejarah dan Filosofinya

Apa yang Disimbolkan dalam Larung Sesaji? Jejak Sejarah dan Filosofinya

MEDIAAKU.COM – Larung sesaji adalah salah satu tradisi budaya masyarakat Jawa yang masih bertahan hingga sekarang. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat pesisir, terutama di pantai selatan Jawa, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus penghormatan terhadap alam.

Kata “larung” berarti menghanyutkan atau melarungkan, sedangkan “sesaji” berarti persembahan. Jadi, larung sesaji dapat dimaknai sebagai prosesi menghanyutkan sesaji ke laut sebagai simbol doa dan harapan.

Menurut Koentjaraningrat dalam “Kebudayaan Jawa (1984)”, tradisi seperti larung sesaji muncul dari perpaduan antara kepercayaan lokal, Hindu-Buddha, dan Islam.

Di masa lalu, masyarakat Jawa percaya bahwa alam memiliki kekuatan gaib yang harus dihormati. Laut dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus, sehingga diperlukan upacara khusus agar tercipta keseimbangan antara manusia dan alam.

Meski demikian, tradisi ini bukanlah penyembahan kepada laut, melainkan wujud simbolik rasa hormat kepada ciptaan Tuhan dan ungkapan terima kasih atas rezeki yang diperoleh.

Sejarahnya dapat ditelusuri sejak masa kerajaan Jawa kuno. Naskah-naskah kuno menyebutkan bahwa raja atau pemimpin sering mengadakan ritual sesaji sebagai sarana meminta keselamatan rakyatnya.

Dalam perkembangannya, larung sesaji diadopsi masyarakat pesisir dan menjadi tradisi tahunan yang meriah, lengkap dengan pertunjukan seni, doa bersama, dan kirab budaya. Tradisi ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan antarwarga.

Tradisi ini terus bertahan karena mampu beradaptasi dengan nilai-nilai modern. Sesaji yang dilabuhkan biasanya berupa hasil bumi, bunga, kemenyan, dan kepala kerbau, meskipun kini banyak masyarakat menggantinya dengan bentuk simbolik yang lebih sederhana.

Yang utama bukan pada benda yang dilarungkan, melainkan niat tulus dalam berdoa dan menjaga harmoni dengan alam.Dengan demikian, larung sesaji bukan hanya sebuah upacara adat, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang kaya makna.

Melestarikan tradisi ini berarti menjaga warisan leluhur, menghargai kebudayaan, dan menumbuhkan kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta yang harus dijaga bersama.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular