MEDIAAKU.COM – Helicopter parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua terlalu terlibat dalam hampir semua aspek kehidupan anak.
Seperti layaknya helikopter yang terus-menerus mengawasi dari atas, orang tua yang memakai pola ini selalu ada, memantau, mengatur, dan melindungi anak sedemikian rupa sehingga anak jarang diberi ruang untuk mencoba sendiri.
Menurut buku “Between Parent & Teenager” karya Dr. Haim Ginott, istilah ini muncul dari keluhan anak remaja yang merasa orang tua mereka terus-menerus “melayang di atas” kehidupan mereka.
Dampak dari pola ini cukup luas. Anak yang dibesarkan dengan helicopter parenting cenderung bergantung pada orang tua, sulit mengambil keputusan sendiri, dan merasa cemas saat dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka bertindak sendiri.
Mereka jadi kurang terbiasa menghadapi kegagalan, karena orang tua sering kali mencegah kesalahan demi menghindari rasa sakit atau kecewa.Di sisi lain, anak bisa merasa tidak dipercaya atau kurang dihargai pendapatnya.
Tentu niat orang tua di balik pola ini biasanya baik: ingin melindungi, ingin melihat anak sukses, tidak ingin anak tersakiti atau gagal. Namun, ketika rasa proteksi itu berlebihan, justru bisa menjadi beban untuk anak dan bukan pelindung.
Agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat, penuh rasa percaya diri, dan memiliki ketrampilan hidup, orang tua perlu belajar menyeimbangkan antara keterlibatan dan memberi ruang.
Anak perlu diperbolehkan mencoba sendiri, membuat pilihan, belajar dari kesalahan, serta memiliki tanggung jawab. Hal ini akan membantunya mengenal batas kemampuan sendiri, mengasah kreativitas dan kemandirian.
Perhatian orang tua yang tulus tidak selalu diukur dari seberapa besar keterlibatan mereka dalam setiap detail hidup anak. Terkadang, bentuk cinta terbaik adalah dengan melepaskan memberi kepercayaan, memberi ruang, dan membiarkan anak belajar sendiri.
Dari kepercayaan seperti itu, anak akan belajar bahwa ia mampu, bahwa kegagalan bukan akhir, dan bahwa dukungan orang tua tetap hadir meski ia harus berdiri sendiri.(*/janu)

