MEDIAAKU.COM – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja ke kawasan Danau Siombak di Kota Medan, Sumatera Utara, untuk meninjau progres serta rencana lanjutan proyek revitalisasi waduk tersebut. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan banjir dan rob di wilayah pesisir Medan-Belawan.
Melansir dari laman KemenPU, Senin (10/11/2025) Dalam tinjauannya, Menteri Dody menjelaskan bahwa revitalisasi Danau Siombak tidak hanya berperan sebagai penampungan air semata, tetapi juga sebagai solusi jangka panjang terhadap berbagai persoalan lingkungan seperti banjir rob, sedimentasi, penurunan kualitas air, serta peningkatan muka air laut di kawasan tersebut.
“Sebagian besar pekerjaan sudah berjalan untuk mengurangi risiko banjir dan rob yang sering terjadi. Dari total kebutuhan tanggul sepanjang tiga kilometer, sekitar 1,3 kilometer kini sedang dalam proses pembangunan. Sisa 1,7 kilometer masih akan dikaji, terutama terkait penggunaan tanggul tanah dan kesiapan lahan dari pemerintah daerah,” ujar Dody.
Proyek ini direncanakan berlangsung selama periode 2024–2028 dengan total anggaran sekitar Rp268 miliar. Komponen utama yang akan dibangun mencakup tanggul tipe Sistem Panel Serbaguna (SPS) sepanjang 1,3 km, tanggul tanah 1,7 km, tiga unit kolam retensi dengan total kapasitas hampir 279 ribu meter kubik, serta pekerjaan lansekap dan perkuatan sistem drainase Kamila.
Pada tahun anggaran 2024, fokus pekerjaan diarahkan pada pembangunan tanggul SPS dan penataan lansekap. Sementara itu, pada 2026 akan dilanjutkan dengan pembangunan dua kolam retensi. Tahun 2027 direncanakan penyelesaian tanggul tanah sepanjang 1,7 km serta pembangunan drainase dan lansekap lanjutan. Adapun tahun 2028 menjadi tahap evaluasi dan pematangan lahan untuk memastikan fungsi tampungan air berjalan optimal.
Menteri Dody berharap revitalisasi Danau Siombak ini dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat. Selain mengurangi risiko banjir dan rob, proyek ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya tampung air, mendukung kegiatan perikanan, serta memperkuat potensi wisata di kawasan Medan Utara.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, dan masyarakat dalam mewujudkan proyek ini.
“Pendanaan sudah disiapkan, tetapi keberhasilan revitalisasi sangat bergantung pada kesiapan lahan dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah daerah,” tegas Dody.
Revitalisasi Danau Siombak menjadi bagian dari program besar pengendalian banjir dan pengelolaan kawasan air perkotaan di Medan Utara. Upaya ini diharapkan tak hanya memperbaiki sistem drainase dan infrastruktur air, tetapi juga meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim.
Berdasarkan hasil kajian awal, terdapat sekitar 1.084 bangunan yang masuk dalam wilayah terdampak dan lebih dari 5.000 bidang lahan yang masih perlu ditata agar proyek dapat berjalan secara maksimal.(*/Stephany)

