MEDIAAKU.COM – Machu Picchu adalah salah satu peninggalan paling menakjubkan dari peradaban Inca, yang terletak di pegunungan Andes, Peru. Kota kuno ini dibangun sekitar abad ke-15 pada masa pemerintahan Kaisar Pachacuti.
Berdasarkan buku “Turn Right at Machu Picchu” karya Mark Adams dan “The Last Days of the Incas” oleh Kim MacQuarrie, Machu Picchu bukanlah sekadar tempat tinggal biasa, melainkan simbol kejayaan dan kecerdasan bangsa Inca dalam membangun kota di atas ketinggian lebih dari dua ribu meter di atas permukaan laut.
Kota ini tersusun dari batu-batu besar yang dipotong dan disusun dengan sangat presisi tanpa menggunakan semen.
Arsitektur Machu Picchu memperlihatkan betapa maju ilmu teknik dan astronomi bangsa Inca. Beberapa bangunan, seperti Kuil Matahari dan Intihuatana, dibangun sejajar dengan posisi matahari pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Hal ini menunjukkan bahwa Machu Picchu juga memiliki fungsi spiritual dan astronomis, bukan hanya tempat tinggal bangsawan.
Setelah penaklukan bangsa Spanyol terhadap Kekaisaran Inca pada abad ke-16, Machu Picchu perlahan terlupakan. Lokasinya yang tersembunyi di antara pegunungan dan tertutup hutan lebat membuatnya tak terjamah selama berabad-abad.
Baru pada tahun 1911, seorang penjelajah asal Amerika bernama Hiram Bingham menemukan kembali situs ini dan memperkenalkannya kepada dunia melalui catatan dan foto-fotonya.
Sejak saat itu, Machu Picchu menjadi salah satu keajaiban dunia yang paling terkenal dan dikunjungi oleh jutaan wisatawan setiap tahun.
Machu Picchu bukan hanya peninggalan batu, tetapi juga cerminan semangat manusia untuk beradaptasi, berkreasi, dan menghormati bumi tempatnya berpijak.
Hingga kini, keheningan Machu Picchu di antara kabut Andes masih menyampaikan pesan bahwa kemegahan sejati tidak selalu berasal dari kekuasaan, tetapi dari kebijaksanaan dan keseimbangan dengan alam.(*/janu)

