Friday, November 14, 2025
HomeBeritaKasus Keracunan MBG di Bandung Barat, 8 SPPG Sementara Dinonaktifkan

Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat, 8 SPPG Sementara Dinonaktifkan

MEDIAAKU.COM – Insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali mencuat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Setelah serangkaian kasus yang terjadi sebelumnya, kini total delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dihentikan sementara operasionalnya.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan bahwa jumlah SPPG yang dinonaktifkan bertambah dari sebelumnya.

“Sekarang totalnya delapan, dan seluruhnya dihentikan sementara sejak Oktober,” ujarnya dikutip Detikcom, Jumat (14/11/2025).

Dari hasil pemeriksaan cepat dan uji kualitas air oleh Labkesmas Bandung Barat, Nanik menjelaskan bahwa faktor utama keracunan bukan berasal dari air, melainkan tingginya kadar nitrit dalam makanan. Temuan ini juga diperkuat oleh penjelasan para pengelola SPPG.

Kadar nitrit yang melebihi ambang batas ditemukan di beberapa bahan makanan seperti melon, lotek, hingga jeruk. Konsumsi makanan dengan kandungan nitrit tinggi dapat memicu gejala seperti mual, pusing, dan rasa tidak nyaman di perut.

Menurut Nanik, efek nitrit biasanya tidak muncul seketika seperti keracunan akibat bakteri.

Melihat pola temuan nitrit yang tinggi, BGN memberikan imbauan kepada dinas pertanian agar lebih memperhatikan penggunaan pupuk. Pemupukan berlebihan, terutama yang berbahan nitrat, diduga menjadi salah satu sumber tingginya nitrit pada tanaman yang kemudian masuk ke rantai konsumsi.

Kasus terbaru terjadi belum lama ini di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Sebanyak 21 siswa SMP Bina Karya merasakan gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.

Awalnya hanya 13 siswa yang mengeluh mual, muntah, dan pusing. Namun jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 21 orang.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular