MEDIAAKU.COM – Boneka adalah salah satu mainan yang paling disukai oleh anak-anak, terutama anak perempuan. Mainan ini bukan hanya benda yang lucu dan menarik, tetapi juga memiliki peran penting dalam perkembangan emosi dan sosial anak.
Dalam buku Psikologi “Bermain Anak karya Hurlock (1997)”, dijelaskan bahwa bermain dengan boneka dapat membantu anak belajar memahami perasaan sendiri dan orang lain.
Melalui permainan, anak belajar berbagi, menyayangi, dan bertanggung jawab terhadap “teman kecilnya” itu.Ketika seorang anak memeluk bonekanya, ia tidak hanya sedang bermain. Ia sedang mengekspresikan kasih sayang dan membangun rasa aman.
Boneka sering menjadi teman curhat ketika anak merasa sedih atau kesepian. Anak-anak menggunakan permainan imajinatif untuk menyalurkan emosi dan mengembangkan kemampuan sosial. Dengan berbicara pada bonekanya, anak belajar berkomunikasi, berempati, dan memahami situasi dari sudut pandang lain.
Selain itu, boneka juga bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Anak dapat mempraktikkan keterampilan sehari-hari seperti berpakaian, menyisir rambut, atau menidurkan boneka.
Dalam konteks pendidikan keluarga, orang tua bisa memanfaatkan boneka untuk mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kasih sayang, dan kebaikan hati. Misalnya, melalui permainan peran, orang tua dapat menggambarkan cerita di mana boneka harus belajar meminta maaf atau menolong temannya.
Namun, penting juga bagi orang tua untuk mengawasi jenis boneka yang dimainkan anak. Pilihlah boneka yang aman, bersih, dan sesuai usia. Hindari boneka yang menampilkan kekerasan atau bentuk yang menyeramkan.
Boneka bukan sekadar mainan, melainkan sarana untuk membentuk kepribadian yang lembut dan penuh kasih. Melalui boneka, anak belajar mencintai, merawat, dan menghargai makhluk lain.
Jika anak tumbuh dengan kasih sayang sejak kecil, maka ia akan menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab di masa depan.(*/janu)

