Saturday, December 6, 2025
HomeLifestyleOrang dengan Self-Awareness Tidak Akan Mengatakan 3 Kalimat Ini

Orang dengan Self-Awareness Tidak Akan Mengatakan 3 Kalimat Ini

‎MEDIAAKU.COM – Setiap orang pasti pernah terpancing emosi hingga mengeluarkan ucapan yang disesali kemudian. Namun, mereka yang memiliki tingkat self-awareness atau kesadaran diri yang baik, biasanya lebih berhati-hati.

Mereka mampu memahami perasaan sendiri, menyadari dampaknya terhadap orang lain, dan mempertimbangkan konsekuensi sebelum berbicara.

‎Para ahli psikologi menyebut kemampuan ini sebagai salah satu ciri kematangan emosional serta fondasi penting dalam membangun hubungan sehat dan komunikasi yang efektif.

Dilansir dari Your Tango, berikut beberapa ungkapan yang jarang, bahkan hampir tidak pernah  muncul dari seseorang yang memiliki kesadaran diri tinggi.

‎1.“Itu bukan salahku”

‎Kalimat ini sering muncul dari mereka yang enggan melakukan refleksi diri. Daripada mengakui peran dalam suatu masalah, mereka cenderung melempar kesalahan ke orang lain demi menjaga citra diri.

‎Padahal, sikap defensif seperti itu tidak membantu perkembangan pribadi dan dapat merusak hubungan. Mengambil tanggung jawab justru menjadi langkah penting menuju kedewasaan.

‎Konselor bersertifikat Jennifer Hamady menegaskan bahwa konsep tanggung jawab bukan sekadar mencari siapa yang layak disalahkan. Intinya adalah bagaimana seseorang memilih respons terbaik dari situasi yang dihadapinya. Dengan memahami hal ini, seseorang dapat mengendalikan arah hidupnya dan ikut berperan dalam memperbaiki keadaan.

‎2.“Aku hanya mencoba jujur”

‎Kejujuran memang hal berharga, tetapi tanpa empati dan kesadaran diri, kejujuran bisa berubah menjadi alat untuk melukai. Banyak orang menggunakan alasan “jujur” untuk melampiaskan emosi negatif atau menyampaikan pendapat secara kasar.

‎Psikoterapis Avrum Weiss, Ph.D. menjelaskan bahwa seseorang hanya dapat menyampaikan kebenaran berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya sendiri, bukan kebenaran milik orang lain.

Karena itu, ungkapan “hanya jujur” sering kali menjadi bentuk manipulasi halus. Akan lebih bijak jika mengatakan, “Ini versi kebenaranku,” yang menunjukkan kejujuran tanpa merendahkan atau menyakiti.

‎3.“Orang-orang selalu salah paham terhadapku”

‎Merasa tidak dipahami tentunya bisa terjadi pada siapa pun, terutama dalam hubungan yang belum dekat. Namun, orang dengan self-awareness tinggi akan berfokus pada keterbukaan dan mencoba membangun jembatan komunikasi, bukan sekadar menyalahkan lingkungan.

‎Professor Matthew Lieberman dari UCLA dalam bukunya “Social: Why Our Brains Are Wired to Connect” mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia untuk terhubung secara sosial sama pentingnya dengan kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan tempat tinggal.

Karena itu, biasanya tidak ada orang yang sengaja ingin salah memahami orang lain. Bila hubungan itu berharga, kedua pihak pasti bersedia mencari titik temu.

‎Kemampuan mengenali emosi diri, bertanggung jawab atas ucapan, dan tetap terbuka pada pandangan lain adalah kunci penting dalam membangun komunikasi yang sehat.

Semakin tinggi kesadaran diri seseorang, semakin kecil kemungkinan ia menyalahkan keadaan atau orang lain, serta semakin besar kemampuannya menciptakan hubungan yang harmonis.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular