Friday, December 12, 2025
HomeIbu dan AnakMengenal Jerawat di Masa Puber: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Jerawat di Masa Puber: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

MEDIAAKU.COM – Jerawat yang muncul pada remaja puber adalah hal yang sangat umum dan sejatinya bagian dari proses tubuh mengubah diri menuju dewasa.

Karena perubahan hormon, khususnya peningkatan androgen, kelenjar minyak (sebaceous) di kulit menjadi aktif memproduksi lebih banyak sebum. Sebagai hasilnya, pori‐pori bisa tersumbat oleh campuran sebum dan sel kulit mati, lalu bakteri seperti Cutibacterium acnes berkembang dan menimbulkan peradangan.

Menurut buku Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, proses jerawat diawali dengan microcomedone (peredaran sel kulit mati dan sebum yang tersumbat) lalu berkembang jadi komedo terbuka atau tertutup, papula (benjolan merah kecil), pustula (berisi nanah) atau nodul yang lebih dalam.

Walau banyak yang menganggap jerawat hanya “masalah kosmetik”, kenyataannya kondisi ini bisa berdampak cukup besar pada kepercayaan diri dan suasana hati remaja. Penelitian menunjukkan bahwa jerawat bisa memicu rasa malu, penarikan diri sosial, hingga kecemasan. 

Penyebabnya memang beragam: selain hormon, faktor genetik memegang peranan besar (anak remaja yang orangtuanya pernah punya jerawat berat berisiko lebih tinggi), serta gaya hidup seperti makanan yang sangat manis atau tinggi indeks glikemik, stres emosional, kosmetik berlebihan atau pakaian ketat yang mengiritasi kulit.

Meskipun sebagian besar jerawat akan membaik seiring waktu, remaja perlu tahu bahwa pengelolaan yang tepat akan membuat dampak negatifnya bisa diminimalkan.

Pembersihan wajah secara lembut, penggunaan produk non-komedogenik (tidak menyumbat pori), serta konsultasi ke ahli kulit bila jerawat sangat meradang atau mulai meninggalkan bekas.

Menurut panduan klinis, jerawat bukanlah sekadar “fase remaja” yang harus dibiarkan tanpa perhatian,sebaiknya ditangani sejak awal untuk mencegah jaringan parut permanen.

Perlu diingat bahwa kulit yang berjerawat tidak mengurangi kualitas diri, dan perawatan yang baik bukan berarti jatuh ke dalam konsumsi produk kosmetik yang menjanjikan hasil instan, tetapi kesabaran, konsistensi dan kebiasaan hidup sehatlah yang paling penting. 

Belajar mencintai diri sendiri sekecil apapun kondisi kulitmu karena nilai sejati diri tidak diukur dari “kulit mulus sempurna” melainkan dari bagaimana kita merawat diri dan merawat orang di sekitar kita.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular