Monday, December 15, 2025
HomeIbu dan AnakSudah Saatnya Dilepaskan? Tantangan Orang Tua Menghadapi Kedewasaan Anak

Sudah Saatnya Dilepaskan? Tantangan Orang Tua Menghadapi Kedewasaan Anak

MEDIAAKU.COM – Pada tahap remaja dan awal dewasa, banyak anak menghadapi tantangan besar yaitu sulit melepaskan diri dari status “anak” dan sepenuhnya masuk ke dalam kedewasaan. Proses ini bukan sekadar perubahan fisik atau usia, melainkan perubahan psikologis, sosial, dan emosional yang mendalam.

Namun, melepaskan “anak yang dulu” dan mendewasakan diri membutuhkan lebih dari sekadar waktu,anak memerlukan kesadaran, dukungan, keberanian untuk menghadapi perubahan dan menghadapi ketidakpastian.Masalahnya muncul ketika seorang anak, atau remaja, tetap tergantung secara emosional, sosial, atau finansial pada orang tua atau lingkungan lama.

Dalam buku “Handbook of Child Psychology, Social, Emotional, and Personality Development” oleh Nancy Eisenberg  menyebut bahwa perkembangan sosial dan emosional bukan hanya soal bertambahnya usia, tapi bagaimana individu menyesuaikan diri dengan tanggung jawab, mengambil keputusan, dan membentuk relasi yang lebih mandiri. 

Ketika hal tersebut tertunda, maka timbullah konflik internal antara kenyamanan menjadi “anak nyaman” dan tuntutan menjadi “dewasa mandiri”.Salah satu pemicu adalah pola asuh atau lingkungan yang terlalu protektif. Anak dibesarkan dengan sedikit kesempatan untuk mencoba gagal, untuk melakukan kesalahan, atau menerima tanggung jawab.

Bila kesempatan ini dibatasi, maka anak tumbuh dengan identitas yang belum matang dan merasa aman berada di zona “anak”, tetapi tanpa fondasi untuk menapak ke kedewasaan. Sehingga meskipun usia kronologis maju, tingkat kedewasaan psikologis dan sosialnya tertinggal.

Ketakutan pindah ke kedewasaan juga sering muncul antara lain takut gagal, takut kehilangan identitas yang sudah nyaman, takut mengecewakan orang tua, atau bahkan takut menghadapi tanggung jawab yang belum pernah dihadapi.

Ketidakmampuan untuk menentukan pilihan sendiri, tanggung jawab finansial, atau keputusan hidup membuat banyak remaja “tergantung” terus. Padahal menurut Kagan, perkembangan kognitif dan psikososial adalah progresif dan bukan otomatis: “maturitas” bukan hanya tentang fisik dan umur, tetapi keterampilan hidup dan regulasi diri yang berkembang melalui pengalaman.

Orang tua, pendukung, atau lingkungan bisa membantu dengan memberi ruang untuk mencoba, gagal, berdiri kembali, bukan hanya melindungi terus-menerus.Kedewasaan bukan hadiah yang datang dalam satu malam atau hanya karena umur bertambah. Kedewasaan adalah hasil dari proses, keberanian membuat langkah sendiri, dan belajar bahwa tanggung jawab itu bukan beban melainkan jalan menuju kebebasan yang lebih besar.

Anak yang bisa melepaskan zona “anak aman” dan memilih untuk tumbuh menjadi pribadi mandiri akan menemukan bahwa hidup dewasa bukanlah akhir dari bermain yang menyenangkan, tetapi permulaan dari bermain dengan tanggung jawab, kesempatan, dan makna yang lebih dalam.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular