Wednesday, December 17, 2025
HomeSejarah & BudayaMenelusuri Jejak Masa Lalu: Cerita di Balik Berdirinya British Museum

Menelusuri Jejak Masa Lalu: Cerita di Balik Berdirinya British Museum

MEDIAAKU.COM – Sejarah British Museum bermula pada pertengahan abad ke-18 ketika koleksi pribadi seorang dokter dan ilmuwan Inggris, Hans Sloane, diwariskan untuk rakyat Inggris.

Koleksi luasnya  meliputi benda-antiquitas, manuskrip, dan objek alamiah seperti Batu Rosetta, dan patung-patung dari Parthenon yang dikenal sebagai Elgin Marbles yang menjadi fondasi museum nasional yang dapat diakses publik.

Ahli sejarah James Delbourgo dalam bukunya “Collecting the World: Hans Sloane and the Origins of the British Museum” menjelaskan bagaimana Sloane menjadi tokoh kunci dalam pembentukan museum ini.

Pada tahun 1753 parlemen Inggris mengesahkan suatu undang-undang yang memungkinkan pembentukan British Museum sebagai institusi umum, berdasarkan warisan Sloane dan koleksi lain. Kemudian museum ini resmi dibuka untuk publik beberapa tahun kemudian, menjadikannya salah satu museum publik pertama di dunia. 

Bangunan aslinya di Bloomsbury dirancang untuk menampung koleksi yang terus berkembang dari seluruh dunia, dan dari sinilah museum ini mulai berperan tidak saja sebagai tempat pameran tapi juga pusat penelitian dan pendidikan.

Seiring waktu, British Museum mengalami banyak perubahan besar: koleksinya melebar, staf dan kurator berubah, dan perannya dalam masyarakat juga berkembang.

Sejarawan seni dan museum seperti David Mackenzie Wilson dalam bukunya “The British Museum: A History” mendokumentasikan bagaimana museum ini bertransformasi: dari institusi yang terutama menyimpan benda-antiquitas menjadi pusat pendidikan yang terbuka, tempat penelitian internasional, bahkan ruang diskusi soal budaya dan kekuasaan.

Selama abad ke-19 dan ke-20, museum ini tak hanya menunjukkan artefak dari Mesir, Yunani, dan Roma, tetapi juga dari Asia, Afrika, dan Amerika.

Keberadaan museum ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita menghormati warisan budaya, bagaimana kita memperlakukan benda-budaya dari tempat lain, dan bagaimana kita menjadikan pengetahuan sebagai alat untuk memahami kemanusiaan bersama.

Dengan demikian, setiap kunjungan ke museum tidak sekadar melihat artefak, tetapi juga menjadi kesempatan untuk merenungkan hubungan kita dengan masa lalu, dengan sesama manusia, dan dengan warisan budaya global.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular