Thursday, December 18, 2025
HomeIbu dan AnakRahasia di Balik Tidur Bayi yang Sering Terputus di Malam Hari

Rahasia di Balik Tidur Bayi yang Sering Terputus di Malam Hari

MEDIAAKU.COM – Bayi yang sering terbangun di malam hari seringkali membuat orang tua frustasi, namun sejatinya fenomena ini cukup wajar dalam perkembangan bayi.

Menurut Dr. Marc Weissbluth dalam bukunya “Healthy Sleep Habits, Happy Child” menjelaskan bahwa bayi secara alami memiliki siklus tidur yang belum matang sehingga semua bayi pada dasarnya akan terbangun beberapa kali dalam satu malam.

Aspek biologis memainkan peran besar. Tidur bayi belum ter­organisasi seperti tidur orang dewasa. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa bayi mengalami periode tidur ringan secara berkala dan seringkali tidak mampu kembali tidur sendirian tanpa rangsangan luar,misalnya menyusui, digendong, atau dielus. 

Kondisi ini membuat mereka terbangun lebih sering. Selain itu, faktor seperti lapar, popok basah, tumbuh gigi, atau berkembangnya keterampilan motorik baru dapat mengganggu tidur malam mereka.

Lingkungan tidur dan kebiasaan keseharian bayi juga berpengaruh. Weissbluth menyebut bahwa jika bayi sering dibantu untuk tertidur (misalnya dipangku atau diberi dot hingga tidur pulas), maka saat bangun di malam hari ia akan “melakukan panggilan” karena tidak tahu bagaimana caranya kembali tidur sendiri. 

Demikian pula, penelitian menyebut bahwa kejadian bangun malam turut dipengaruhi oleh ritme sirkadian dan tekanan tidur (sleep-pressure) yang belum stabil pada bayi.

Adaptasi orang tua juga penting. Bahwa dalam situasi bayi terbangun, orang tua perlu mengenali apakah dengan bangun itu bayi benar-benar membutuhkan sesuatu (seperti makan, rasa tidak nyaman) atau hanya karena dirinya berada di fase tidur ringan dan belum bisa kembali tidur sendiri.

Orang tua dapat membantu dengan memfasilitasi kondisi agar bayi lebih mudah tidur (contoh: rutin sebelum tidur, lingkungan yang tenang) namun tetap memberi kesempatan agar bayi belajar sedikit demi sedikit menenangkan dirinya sendiri.

Tidak semua yang tampak “gangguan tidur” pada bayi adalah abnormal, seringkali itu bagian wajar dari proses tumbuh kembangnya. Orang tua sebaiknya  dengan penuh kasih dan kesabaran  mengembangkan rutinitas yang konsisten, menjaga kenyamanan bayi, dan memberi ruang untuk bayi belajar adaptasi tidur.

Ketika orang tua memahami bahwa “terbangun malam” bukanlah kegagalan besar melainkan bagian dari pertumbuhan, maka ketenangan batin dan stabilitas emosi dapat turut membantu bayi dan keluarga melewati fase ini dengan lebih sehat.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular