Wednesday, December 24, 2025
HomeSejarah & BudayaRahasia di Balik Manik-Manik: Kisah Sempoa yang Terlupakan

Rahasia di Balik Manik-Manik: Kisah Sempoa yang Terlupakan

MEDIAAKU.COM – Sempoa atau abakus merupakan alat hitung kuno yang telah digunakan manusia sejak ribuan tahun silam untuk membantu perhitungan aritmatika. Sejarahnya mengalir dari papan hitung sederhana hingga ke alat bingkai dengan manik-manik yang dapat digeser.

Awal-awal kemunculan konsep menghitung dengan benda nyata dapat dilacak ke Mesopotamia, di mana sekitar 2700-2300 SM muncul semacam papan hitung (counting board) dengan kolom yang melambangkan besaran tempat.  Kemudian alat ini berkembang di berbagai peradaban seperti Mesir, Yunani dan Romawi.

Di Tiongkok, sempoa dikenal sebagai Zhusuan atau Suanpan  secara harfiah berarti “hitung manik”. Bukti tertulis tertua yang disebut-sebut berasal dari buku Shu Shu Ji Yi (Catatan Warisan Metode Aritmatika) oleh Xu Yue sekitar 190 M, yang menyebut penggunaan alat “manik-hitung”.  Selama Dinasti Song (960-1279) hingga Yuan (1206-1368), bentuk suanpan mulai tersusun lebih baku, dengan bingkai dan manik-manik pada batang-batang.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah sempoa Tiongkok adalah Cheng Dawei (1533-1606). Ia menulis buku ^Suanfa Tongzong (1592)” yang memuat ratusan masalah aritmatika dan penggunaan sempoa secara sistematis, lengkap dengan metode dan rumus-manik.  Karya ini menjadi rujukan penting untuk praktik hitung sempoa dan tersebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara.

Seiring dengan masuknya sistem angka Hindu-Arab dan kalkulator mekanik ke Eropa dan Asia, fungsi sempoa bergeser tetapi tidak hilang. Alat ini tetap dipakai dalam pendidikan untuk mengembangkan kecakapan mental dan kecepatan hitung di beberapa negara.  Di sisi budaya, Zhusuan telah diakui sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.

Dari sejarah sempoa mengajarkan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya soal mengganti alat lama dengan yang baru, melainkan memahami nilai di balik alat tersebut: latihan, konsentrasi, dan pengembangan kecakapan pikiran.

Ketika kita menggunakan sempoa atau alat hitung lainnya, kita sebenarnya belajar ketekunan, kedisiplinan, dan keterampilan berpikir yang tidak lekang oleh waktu. Dengan demikian, alat sederhana sekalipun dapat menjadi pintu untuk pengembangan diri dan kecerdasan apabila kita menghargainya dan menggunakannya dengan penuh kesungguhan.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular