MEDIAAKU.COM – Berbagi adalah salah satu nilai sosial yang sangat penting untuk ditanamkan sejak anak masih kecil. Perilaku berbagi bukan sekadar tindakan memberi barang, tetapi mencerminkan empati, kepedulian, dan kesadaran bahwa kita hidup dalam komunitas.
Menurut pendapat Nancy Eisenberg dan Carol Mussen, berbagi masuk ke dalam kategori perilaku prososial sebagai tindakan sukarela yang bertujuan membantu atau membawa kebaikan bagi orang lain.
Eisenberg sendiri mengemukakan bahwa berbagi adalah salah satu dari beberapa aspek prososial, seperti kerjasama, menolong, dan kedermawanan. Dalam pandangan perkembangan anak, perilaku ini berkembang seiring waktu dan pengalaman sosial, sehingga orang tua dan pendidik memegang peranan penting sebagai model.
Agar nilai berbagi bisa tertanam dengan baik, kita bisa menggunakan beberapa cara,antara lain :
1.Memberi contoh nyata
Orang tua bisa rutin berbagi barang, waktu, maupun perhatian, agar anak melihat bahwa berbagi bukan hanya teori, tetapi bagian dari kehidupan sehari-hari.
2.Menggunakan cerita atau dongeng
Media naratif sangat ampuh memperkenalkan konsep berbagi dengan cara yang mudah dipahami anak. Penelitian menunjukkan bahwa metode storytelling bisa mendorong perilaku prososial, karena melalui cerita anak belajar empati dan memproses sudut pandang orang lain.
3.Memberikan dorongan dan apresiasi
Sebagai pendidik atau orang tua, kita harus menguatkan perilaku berbagi secara positif,tidak dengan paksaan, melainkan dengan dorongan dan apresiasi. Memaksa anak untuk berbagi justru bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan mengasosiasikan berbagi dengan tekanan.
4.Menciptakan situasi sosial yang mendorong untuk berbagi
Dapat melalui permainan kooperatif melalui aktivitas bermain bersama, anak lebih mudah menunjukkan empati, saling bekerja sama, dan berbagi. Dari sudut perkembangan kognitif, konsep berbagi terkait dengan kemampuan anak untuk memahami perspektif orang lain.
Jean Piaget, ahli psikologi perkembangan, memperkenalkan gagasan bahwa anak-anak pada awalnya bersifat egosentris,mereka sulit melihat sudut pandang orang lain tapi seiring perkembangan, mereka mulai bisa “mendecenter” dirinya dan mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Mengajarkan anak berbagi bukan hanya memberi, tetapi menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial. Ketika anak dibimbing dengan contoh, cerita, dan pengalaman nyata, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang tidak hanya puas dengan miliknya sendiri, tetapi juga peduli pada kesejahteraan orang lain.(*/janu)

