MEDIAAKU.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Sumatra Barat dalam rangka meninjau pemulihan pascabencana, termasuk kondisi sejumlah situs budaya yang terdampak.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama adalah Situs Warisan Budaya Dunia Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto. Kawasan bersejarah ini dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius, khususnya pada jembatan dan lintasan rel kereta akibat pergeseran fondasi yang dipicu bencana alam.
‎Melansir laman Kemenbud, Sabtu (27/12/2025) Dalam keterangannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa kunjungan tersebut tidak hanya bertujuan melihat dampak bencana secara fisik, tetapi juga untuk memperhatikan kondisi para pelaku budaya di daerah terdampak. Setelah masa tanggap darurat berakhir, Kementerian Kebudayaan mulai melakukan peninjauan langsung ke berbagai situs warisan dunia, termasuk Tambang Batu Bara Ombilin, guna menentukan bentuk intervensi yang paling tepat.
‎Menbud menjelaskan, jembatan yang rusak merupakan bagian tak terpisahkan dari Ombilin Coal Mining Heritage yang telah diakui UNESCO sejak 2019. Kondisi jembatan dinilai cukup memprihatinkan karena terdampak banjir bandang. Meski demikian, pemerintah berharap perbaikan masih dapat dilakukan melalui penguatan struktur yang telah teruji, tanpa menghilangkan nilai historisnya.
‎Hasil diskusi awal dengan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum, menunjukkan perlunya kajian mendalam terkait penanganan teknis. Beberapa opsi yang dipertimbangkan antara lain meninggikan badan jalan, jembatan, maupun lintasan rel kereta. Langkah ini dinilai penting mengingat debit air yang meningkat saat hujan kerap menutup akses di kawasan tersebut.
‎Fadli Zon menegaskan bahwa keputusan teknis akan diambil secepatnya setelah seluruh data dan gambar kondisi lapangan terkumpul. Ia menyebutkan bahwa penguatan dan peninggian jembatan dapat menjadi solusi, asalkan sesuai dengan standar keselamatan dan pelestarian warisan budaya.
‎Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan, di antaranya Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktur Sarana dan Prasarana, Kepala Biro Umum, Kepala Biro Perencanaan, serta perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan dari Aceh dan Sumatra Barat, bersama Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat.
‎Sebagai bagian ikonik dari kawasan Tambang Batu Bara Ombilin, Jembatan Kereta Api Lembah Anai memiliki nilai sejarah dan simbolik yang tinggi. Kerusakan akibat banjir bandang memicu perdebatan di masyarakat, terutama terkait wacana pembongkaran jembatan tersebut. Sejumlah komunitas secara tegas menolak rencana itu karena khawatir menghilangkan nilai penting warisan dunia UNESCO.
‎Menanggapi polemik tersebut, Kementerian Kebudayaan menegaskan akan melakukan kajian kelayakan cepat bersama para ahli. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan yang dilakukan tidak hanya aman secara teknis, tetapi juga tetap menjaga keutuhan dan makna penting Situs Warisan Budaya Dunia Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.(*/Stephany)

