MEDIAAKU.COM – Kembalinya layanan jaringan Base Transceiver Station (BTS) di Aceh Tamiang menjadi sinyal positif bagi warga yang terdampak banjir dan longsor. Pulihnya jaringan telekomunikasi menandai mulai bergeraknya kembali aktivitas masyarakat setelah sempat terisolasi akibat bencana.
Melansir laman Kemkomdigi, Selasa (30/12/2025) Dengan jaringan yang kembali aktif, warga kini dapat berkomunikasi dengan keluarga, memperoleh informasi dari luar daerah terdampak, serta menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar. Selain itu, distribusi bantuan kemanusiaan juga menjadi lebih efektif berkat akses komunikasi yang kembali normal.
Bagi Fariani, seorang ibu rumah tangga di Aceh Tamiang, kehadiran kembali sinyal telekomunikasi menjadi perubahan paling terasa pascabencana. Ia mengaku kini bisa menghubungi anggota keluarga dan mengetahui kondisi di luar wilayahnya yang sebelumnya sulit dijangkau informasi.
“Alhamdulillah, senang sekali sekarang sudah ada sinyal. Bisa menghubungi keluarga, terutama anak-anak yang jauh. Sebelumnya rasanya bingung, mau ke mana atau melakukan apa tidak tahu. Jadi sangat bersyukur,” ujar Fariani saat menyampaikan pengalamannya kepada Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, di Aceh Tamiang.
Ia pun berharap kualitas jaringan ke depan terus dijaga dan ditingkatkan agar komunikasi warga tetap stabil dan tidak kembali terganggu.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pemulihan jaringan telekomunikasi merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan layanan publik di wilayah terdampak bencana dapat kembali berfungsi sebelum akhir tahun 2025.
Menurut Meutya, pihaknya berkomitmen memastikan konektivitas internet dan seluler dapat segera normal kembali. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital bersama para mitra operator turun langsung ke lapangan guna memastikan proses pemulihan berjalan optimal.
“Kami hadir bersama mitra untuk memastikan jaringan seluler dan internet pulih sepenuhnya. Targetnya, seluruh layanan bisa kembali normal sebelum pergantian tahun,” tegas Meutya.
Dalam kunjungan tersebut, Menkomdigi didampingi perwakilan operator seluler seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XLSmart turut meninjau langsung sejumlah menara BTS yang terdampak guna memastikan proses perbaikan berjalan berkelanjutan.
Meutya juga mengapresiasi kemajuan pemulihan jaringan di Aceh Tamiang yang manfaatnya sudah dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia menilai akses informasi menjadi aspek penting dalam proses pemulihan pascabencana.
“Tadi kami melihat warga sudah bisa melakukan panggilan video dan mengakses berita. Informasi memang sangat dibutuhkan dalam masa pemulihan. Mudah-mudahan jaringan seluler bisa terus stabil, tidak hanya hingga tahun depan, tetapi juga seterusnya,” ujarnya.
Bagi masyarakat Aceh Tamiang, berfungsinya kembali jaringan BTS bukan hanya soal kemudahan berkomunikasi, tetapi juga menjadi simbol awal bangkitnya kehidupan dan harapan setelah bencana melanda.(*/Stephany)

