MEDIAAKU.COM – Sobat mediaaku, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Bali penuh dengan kekayaan sejarah dan budaya yang mempesona, salah satunya upacara kremasi tradisional Ngaben.
Berdasarkan artikel yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Buleleng, maksud dan tujuan di laksanakannya upacara Ngaben adalah mengembalikan Roh (Atma) leluhur ke asalnya yaitu Panca Maha Bhuta (Lima unsur alam).
Prosesi pada upacara Ngaben cukup rumit, tidak semudah kremasi lalu abu nya di larung di laut. Banyak ritual, doa dan persiapan matang yang harus di jalani, antara lain:
- Persiapan (Ngeringin). Dalam upacara ngaben, antara lain:
- Pengumpulan biaya. Biaya untuk pelaksanaan upacara ngaben itu cukup mahal. Sobat, bisa puluhan sampai ratusan juta, lho.
- Jasad yang meninggal diawetkan sementara memakai ramuan tradisional atau formalin.
- Membuat Bade (Menara pengusung jenazah) dan lembu, peti yang berbentuk sapi dari kayu dan kertas berwarna warni.
- Prosesi Ngaben:
- Jenazah dibawa ke kuburan desa atau tempat kremasi (Ngeseng).
- Pendeta (Pemangku)Â membacakan mantra doa untuk pembebasan roh.
- Keluarga serta kerabat mengikuti prosesi sambil membawa sesaji.
- Jenazah mulai di kremasi di dalam lembu atau langsung di atas kayu.
- Upacara 12 hari setelah ngaben (nyekah):
- Pengumpulan abu jenazah untuk di larung di laut atau sungai suci.
- Dilaksanakan upacara lagi untuk memastikan roh sudah benar benar bebas.
Dalam prosesi Ngaben, dipercaya bahwa arwah yang di kremasi akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Pelaksanaan Ngaben juga dapat ditunda jika pihak keluarga belum mampu secara finansial, jenazah akan dikubur dahulu, baru nantinya akan di kremasi secara masal dengan anggota keluarga yang lain. Menurut kepercayaan di Bali, upacara Ngaben itu wajib, sehingga banyak orang di Bali menabung bertahun tahun untuk membuat upacara Ngaben bagi orang tua atau saudaranya.
Filosofi dari upacara Ngaben adalah bentuk cinta dan penghormatan terakhir bagi yang telah meninggal, dimana menurut kepercayaan bahwa kematian merupakan awal dari perjalanan roh yang lebih tinggi. Ritual ini juga mencerminkan gotong royong masyarakat Bali dalam menyiapkan upacara dan prosesi. Tradisi upacara Ngaben menjadi bukti kekayaan budaya Bali yang masih lestari sampai saat ini.
Semoga artikel ini dapat berguna untuk menambah wawasan sobat semuanya, sampai bertemu di lain artikel. Terima kasih. (*Janu)