MEDIAAKU.COM – Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menegaskan bahwa Indonesia tetap optimis menghadapi dampak perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Hal ini tercermin dari kinerja fiskal yang positif, sebagaimana disampaikannya dalam HSBC Summit 2025 di Jakarta, belum lama ini.
Melansir dari laman Kemenkeu, Rabu (23/4/2025), hingga 31 Maret 2025, pendapatan negara mencapai Rp516,1 triliun (17,2% dari target), sedangkan belanja negara sebesar Rp620 triliun (17,1%). Defisit anggaran tetap terjaga di level 0,43% dari PDB, menunjukkan pengelolaan yang hati-hati.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tercatat 5,03%, dengan inflasi yang terkendali di angka 1,03% (yoy) pada Maret 2025. Selain itu, surplus perdagangan terus berlanjut selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan melanjutkan reformasi struktural. APBN 2025 difokuskan pada peningkatan pendapatan, efisiensi belanja, serta program prioritas seperti makanan bergizi gratis dan koperasi desa.
Pemerintah juga menekankan pentingnya pengembangan SDM, ketahanan pangan, energi, air, dan hilirisasi komoditas.
“Pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama, khususnya dalam pendidikan dan kesehatan,” tutup Wamenkeu. (*/stephany)
