MEDIAAKU.COM – Di era digital seperti sekarang, game online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak.
Dengan akses internet yang semakin mudah, banyak anak menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game di smartphone, tablet, atau komputer. Fenomena seperti ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan orang tua dan pakar pendidikan.
Sebagian melihat game online sebagai sarana hiburan dan pembelajaran, sementara yang lain khawatir akan dampak negatifnya. Memang tidak semua game online berdampak buruk jika dimainkan dengan bijak, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan anak, antara lain:
1. Meningkatkan Keterampilan Kognitif.
Beberapa game online dirancang untuk melatih daya pikir, strategi, dan pemecahan masalah. Contohnya, game seperti: Minecraft, game ini dapat merangsang kreativitas dan cara berpikir anak.
2. Melatih Kerja Sama dan Sosialisasi.
Game multiplayer seperti Roblox atau Among Us adalah jenis permainan yang mengharuskan pemain berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Hal ini dapat membantu anak belajar berinteraksi, meskipun secara virtual. Menurut Vygotsky Pembelajaran terjadi dalam konteks sosial dan interaksi dengan orang lain (termasuk teman dalam game online) sangat penting untuk pembentukan pengetahuan dan pemahaman baru.
3.Mengasah Kemampuan Bahasa Asing
Banyak game online menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, bahkan tanpa disadari anak akan terbiasa membaca dan mendengar kata-kata baru, yang dapat mengasah kemampuan bahasa mereka.
4.Mengajarkan Kedisiplinan dan Kesabaran.
Beberapa game membutuhkan latihan terus-menerus untuk mencapai level tertentu. Proses ini mengajarkan anak tentang pentingnya usaha, kesabaran, dan pantang menyerah.
Meski memiliki manfaat, game online juga bisa menjadi bumerang jika tidak dikontrol. Berikut beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai:
1.Kecanduan dan Gangguan Kesehatan.
Terlalu lama bermain game bisa menyebabkan anak lupa waktu, kurang tidur, bahkan mengalami masalah fisik seperti nyeri punggung atau mata lelah. Jika tidak dibatasi anak akan mengalami kecanduan game yang dapat mengganggu aktivitas sekolah,
2.Paparan Konten Tidak Sesuai Usia
Tidak semua game online ramah anak. Beberapa permainan mengandung kekerasan, bahasa kasar, atau unsur dewasa yang tidak pantas dikonsumsi anak-anak. Disini peran orang tua diperlukan untuk memantau jenis game yang dimainkan anak.
3.Risiko Penipuan dan Perundungan Online
Dunia maya penuh dengan risiko, termasuk penipuan akun game atau cyberbullying, dalam hal ini Anak-anak yang belum paham keamanan digital dapat menjadi korban.
4. Mengurangi Interaksi Sosial di Dunia Nyata.
Jika anak terlalu asyik dengan game, akibatnya mereka mungkin menjadi kurang tertarik bermain dengan teman sebaya nya, hal ini dapat memengaruhi kemampuan komunikasi dan empati mereka di kehidupan nyata.
Agar anak dapat bermain game online tanpa terkena dampak buruk, peran orang tua sangat diperlukan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Buat Aturan Bermain yang Jelas. Tetapkan batas waktu bermain, misalnya maksimal 1-2 jam per hari dan pastikan anak tetap punya waktu untuk belajar, bermain di luar, dan beristirahat.Â
- Pilih Game yang Edukatif dan Sesuai Usia. Cari informasi rating dan review game sebelum mengizinkan anak memainkannya. Game seperti Animal Crossing atau Prodigy Math bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan bermanfaat.
- Beri pemahaman tentang risiko cyberbullying, penipuan, dan pentingnya menjaga privasi saat bermain online. Game online ibarat pisau bermata dua bisa bermanfaat jika digunakan dengan bijak, tetapi juga berbahaya jika tidak dikendalikan.
Orang tua memiliki peran kunci dalam memastikan anak mendapatkan manfaat positif dari game online tanpa terjebak dalam dampak negatifnya.
Dengan pengawasan dan komunikasi yang baik, game online bisa menjadi sarana hiburan sekaligus pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. (*/janu)