Monday, May 19, 2025
HomeSejarah & BudayaKisah Titanic, antara Kemewahan dan Kepedihan

Kisah Titanic, antara Kemewahan dan Kepedihan

MEDIAAKU.COM – Titanic adalah kapal penumpang mewah terbesar dan tercanggih pada masanya, dibuat oleh perusahaan White Star Line, kapal ini dirancang untuk perjalanan lintas samudra yang aman dan nyaman.

Titanic berlayar untuk pertama kali pada 10 April 1912 dari Southampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat. Namun, mimpi indah itu berubah menjadi tragedi ketika kapal ini tenggelam di Samudra Atlantik setelah Kapal menabrak gunung es pada pukul 23.40 (waktu kapal) tanggal 14 April 1912, dan tenggelam pada pukul 02.20 tanggal 15 April 1912.

Menurut A Night to Remember karya Walter Lord, Titanic dianggap “tidak dapat tenggelam” karena memiliki teknologi mutakhir, termasuk sekat-sekat kedap air, namun keyakinan berlebihan terhadap teknologi itu justru menjadi awal kehancuran dikarenakan pada saat gunung es menghantam lambung kapal, beberapa bagian kedap air rusak.

Air laut masuk dengan cepat dan membuat kapal tidak seimbang hingga akhirnya patah dan tenggelam menyebabkan lebih dari 1.500 orang dari sekitar 2.200 penumpang dan awak meninggal dunia.

Tragedi ini menyisakan banyak cerita tentang kemewahan, kesombongan, dan pengorbanan.

Dalam bukunya, Walter Lord juga menyoroti bagaimana kelas sosial memengaruhi kesempatan untuk bertahan hidup dimana penumpang kelas satu lebih dahulu mendapat akses ke sekoci, sedangkan banyak penumpang kelas tiga terjebak di dek bawah tanpa jalan keluar, selain itu tidak cukupnya jumlah sekoci di kapal membuat lebih banyak jumlah korban.

Kisah Titanic juga menampilkan keberanian dan pengorbanan manusia. Beberapa awak kapal dan penumpang pria menyerahkan tempat di sekoci kepada perempuan dan anak-anak. Musikus di kapal tetap bermain hingga akhir untuk menenangkan suasana, meskipun mereka tahu tidak ada harapan.

Dari tragedi Titanic, kita bisa belajar banyak. Kesombongan manusia terhadap kemampuan teknologi bisa membawa bencana jika tidak disertai dengan sikap waspada dan rendah hati. (*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular