MEDIAAKU.COM – Di tengah dominasi ajang pencarian bakat di layar kaca, sejumlah musisi muda justru memilih jalur alternatif dan berhasil meniti karier tanpa perlu tampil di panggung kompetisi. Berbekal media sosial dan platform streaming, mereka membangun audiens secara organik melalui karya yang autentik.
Nama-nama seperti Billie Eilish menjadi contoh nyata dari fenomena ini. Eilish merilis lagu-lagu pertamanya bersama sang kakak di kamar tidurnya dan mengunggahnya ke SoundCloud—yang kemudian menarik perhatian label besar tanpa proses audisi atau kompetisi.
Kisah seperti ini menunjukkan bahwa lanskap industri musik telah berubah, memberi ruang lebih luas bagi talenta yang berani unjuk karya secara mandiri. Fenomena ini tak lepas dari peran digitalisasi dan kebebasan distribusi musik.
Dalam laporan IFPI (International Federation of Phonographic Industry) “Global Music Report : State of Industry 2024”, disebutkan bahwa 65% musisi independen kini mengandalkan platform digital sebagai jalur utama mereka dalam menjangkau pendengar global, mengungguli metode promosi tradisional.
Ini menjadi penanda bahwa industri kini lebih demokratis, di mana kreativitas dan strategi digital bisa mengalahkan kekuatan promosi besar. Bagi generasi muda, tren ini membuka jalan baru: bahwa kesuksesan musik tak lagi harus lahir dari sorotan panggung, melainkan dari kekuatan cerita dan karya yang dibagikan dengan konsisten. (*/terry)
