Wednesday, June 18, 2025
HomeKesehatanIndonesia Menuju Bebas Malaria 2030, Pemerintah Perkuat Deteksi dan Pengobatan

Indonesia Menuju Bebas Malaria 2030, Pemerintah Perkuat Deteksi dan Pengobatan

MEDIAAKU.COM – Pemerintah Indonesia melaporkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 476 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia atau sekitar 79 persen wilayah telah berhasil terbebas dari malaria. Dengan capaian tersebut, fokus strategi nasional kini diarahkan pada peningkatan deteksi kasus serta pengobatan, sebagai bagian dari target eliminasi malaria pada tahun 2030.

Melansir dari Antara, Rabu (18/6/2025) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa jumlah tes skrining malaria harus ditingkatkan secara signifikan. Berdasarkan estimasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), apabila kasus malaria mencapai angka satu juta, maka setidaknya delapan juta pemeriksaan perlu dilakukan setiap tahunnya.

“Artinya, jumlah tes saat ini harus dinaikkan hingga empat kali lipat untuk mengejar target eliminasi,” ujar Budi.

Selain fokus pada pengobatan, Budi juga menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan. Bersama dengan Global Fund, pemerintah secara berkala mendistribusikan sekitar 3,3 juta kelambu berinsektisida tahan lama setiap dua hingga tiga tahun guna mencegah gigitan nyamuk penyebab malaria.

Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara, khususnya di kawasan endemis seperti Papua.

“Kami baru saja menandatangani rencana aksi bersama dengan Menteri Kesehatan Papua Nugini untuk pengendalian nyamuk penyebar malaria secara bersama-sama,” tambahnya.

Di dalam negeri, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah juga diperkuat. Enam gubernur dari wilayah Papua telah menandatangani komitmen bersama pemerintah pusat sebagai bentuk dukungan terhadap upaya eliminasi malaria.

Budi menyampaikan keyakinannya bahwa dukungan politik dari para pemimpin daerah akan menjadi fondasi kuat bagi tercapainya Indonesia bebas malaria pada 2030.

Dalam forum tingkat tinggi yang sama, Presiden RI ke-6 sekaligus Penasihat Khusus APLMA dan anggota Dewan Eliminasi Malaria Global, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), turut memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras para tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, ilmuwan, dan para pemimpin bangsa. (*/stephany)

SBY juga menyoroti Provinsi Papua yang hingga kini masih menyumbang 93 persen dari total kasus malaria nasional, sehingga dibutuhkan komitmen serius dan kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi tantangan ini.

Pujian serupa disampaikan oleh Direktur Regional WHO untuk Wilayah Pasifik Barat, Saia Ma’u Piukala. Ia mengungkapkan bahwa WHO mendukung penuh strategi nasional Indonesia melalui penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, serta integrasi penanganan malaria ke layanan kesehatan dasar. (*/stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular