MEDIAAKU.COM – Mendampingi anak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bukan sekadar membantu menyelesaikan tugas, tapi juga membangun kedekatan emosional dan menanamkan nilai tanggung jawab.
Dalam buku How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk karya Adele Faber dan Elaine Mazlish, dijelaskan bahwa peran orang tua bukan untuk mengambil alih, melainkan membimbing dengan empati dan komunikasi yang hangat.
Saat anak mulai mengerjakan PR, orang tua sebaiknya menciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Hindari tekanan atau nada tinggi yang bisa membuat anak merasa takut. Duduklah di dekat mereka, bukan untuk memberi jawaban, melainkan sebagai pendamping yang siap mendengar pertanyaan atau keluhan mereka.
Jika anak mengalami kesulitan, berikan pertanyaan pemancing seperti, “Menurutmu, bagian mana yang paling membingungkan?” atau “Coba kita baca ulang, apa yang kamu pahami?” Ini membantu anak belajar mencari solusi sendiri, sekaligus merasa didukung. Biarkan anak beristirahat jika terlihat lelah atau jenuh. Terkadang, ide justru muncul setelah pikiran diberi waktu rehat.
Dalam hal ini orang tua dapat memberi pujian yang spesifik, seperti “Ibu senang kamu mencoba sendiri meski tadi bingung.” Ini menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi internal.
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak tidak harus dengan cara besar atau rumit, terkadang, duduk bersama dalam kesederhanaan, mendengarkan tanpa menghakimi, dan memberi semangat dengan tulus, sudah cukup untuk membentuk karakter anak yang mandiri, percaya diri, dan tangguh.(*/janu)