MEDIAAKU.COM – Suriname adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan, lebih tepatnya di pesisir utara benua tersebut,suku Jawa di Suriname merupakan bagian penting dari sejarah perpindahan manusia akibat kolonialisme.
Dikutip dari Wikipedia, Orang Jawa Suriname disingkat Jawa-Suriname adalah Suku Jawa yang berada di Suriname sejak akhir abad ke-19, di mana angkatan pertamanya dibawa oleh kolonis Belanda dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang, mereka tetap menuturkan bahasa Jawa.
Setelah penghapusan sistem perbudakan di Suriname tahun 1863, pemerintah kolonial membutuhkan tenaga kerja untuk perkebunan gula, kopi, dan kakao. Maka, Belanda mengalihkan perhatian ke tanah jajahan lain, termasuk Jawa, sebagai sumber tenaga kerja baru.
Gelombang pertama migran Jawa tiba di Suriname pada 9 Agustus 1890 dengan kapal Prins Willem II. Mereka datang sebagai pekerja kontrak, biasanya terikat kontrak lima tahun. Sebagian besar berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan banyak di antara mereka yang memilih menetap setelah masa kontrak berakhir.
Meski hidup jauh dari tanah leluhur, masyarakat Jawa di Suriname tetap mempertahankan budaya dan tradisi mereka. Bahasa Jawa, kesenian seperti wayang kulit dan gamelan, hingga upacara tradisional seperti slametan masih dilestarikan.
Setelah Suriname merdeka dari Belanda pada tahun 1975, sebagian keturunan Jawa memilih hijrah ke Belanda. Namun, banyak pula yang tetap tinggal dan menjadi bagian penting dari identitas bangsa Suriname. Saat ini, orang Jawa di Suriname dikenal sebagai pekerja keras, cinta damai, dan memiliki kontribusi besar dalam bidang pertanian dan budaya.
Kisah suku Jawa di Suriname mengajarkan bahwa identitas dan budaya dapat bertahan, bahkan ketika seseorang berada jauh dari tanah asalnya. Mereka menjadi contoh nyata kekuatan adaptasi dan semangat menjaga warisan leluhur.(*/janu)