MEDIAAKU.COM – Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menjalin kemitraan strategis untuk meningkatkan kontribusi pekerja migran Indonesia (PMI) dalam sektor pariwisata nasional.
Kerja sama ini ditujukan untuk memperluas jangkauan promosi pariwisata Indonesia secara global, sekaligus memberdayakan para PMI sebagai agen perubahan di daerah asal mereka.Langkah kolaboratif ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding di Jakarta.
Melansir dari laman Kemenpar, Jumat (18/7/2025) Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata menyampaikan penghargaan atas sinergi yang dibangun demi kemajuan bangsa, khususnya dalam mengangkat peran strategis PMI dalam diplomasi budaya dan pariwisata.
Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Kementerian Pariwisata akan meluncurkan program pelatihan bertajuk Wonderful Indonesia Hospitality Skills untuk membekali para calon pekerja migran dengan kemampuan dasar di bidang pelayanan dan pariwisata. Program ini diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan komunikasi, serta membawa citra positif Indonesia di mata dunia.
Tak hanya itu, kolaborasi ini juga akan mempertemukan program Desa Wisata dari Kemenpar dengan inisiatif Desa Migran EMAS milik P2MI. Tujuannya adalah menjadikan desa-desa yang dikelola oleh komunitas migran sebagai destinasi wisata berbasis budaya, keindahan alam, dan nilai-nilai lokal.
Menteri Widiyanti menegaskan bahwa PMI merupakan representasi langsung dari wajah Indonesia di luar negeri. Mereka bukan hanya pahlawan devisa, tetapi juga duta budaya yang menjembatani hubungan antarbangsa melalui interaksi sehari-hari di negara penempatan.
Sementara itu, Menteri Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa pelindungan dan peningkatan kompetensi PMI membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, kemitraan dengan Kementerian Pariwisata menjadi langkah penting, terutama dalam menyiapkan tenaga kerja dengan keahlian yang dibutuhkan pasar global seperti hospitality dan spa, serta memperkuat peran komunitas migran dalam pembangunan daerah melalui pengelolaan desa wisata. (*/Stephany)
