MEDIAAKU.COM – Sikap apatis merupakan keadaan di mana seseorang menunjukkan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial, politik, atau bahkan masalah pribadi yang penting.
Dalam kalangan remaja, sikap ini kian marak terlihat. Mereka cenderung enggan terlibat dalam kegiatan sosial, tidak peka terhadap isu-isu sekitar, dan lebih memilih untuk tenggelam dalam dunia pribadi, seperti media sosial atau hiburan digital.
Menurut Sarwono (2002) dalam Psikologi Remaja, masa remaja adalah tahap pencarian jati diri yang penuh gejolak emosional. Ketika remaja tidak mendapat ruang aman untuk berekspresi dan berkontribusi, mereka bisa merasa tidak berarti. Ketidakpedulian itu pun muncul sebagai bentuk perlindungan diri dari kekecewaan atau ketidakberdayaan terhadap sistem yang dianggap tidak berpihak pada mereka.
Faktor lain yang turut memicu apatisme remaja adalah kurangnya komunikasi yang terbuka antara generasi muda dengan orang dewasa. Banyak remaja merasa tidak didengar atau dianggap remeh saat menyampaikan pendapat.
Sikap apatis bukanlah sifat bawaan, melainkan hasil dari pengalaman dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan karakter remaja.
Mengatasi sikap apatis remaja bukan tugas satu pihak saja. Dibutuhkan kerja sama lintas generasi untuk menciptakan generasi muda yang peduli, aktif, dan bertanggung jawab. Dengan kepedulian, remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik,(*/janu)