MEDIAAKU.COM – Radiator coolant adalah cairan pendingin mesin yang berperan penting dalam menjaga suhu kerja kendaraan tetap stabil.
Banyak orang mengira air biasa sudah cukup untuk mendinginkan mesin, padahal menurut Sutrisno dalam “Teknologi Otomotif Modern (2019)” , coolant memiliki kandungan khusus berupa campuran air, etilen glikol, dan zat aditif yang dirancang untuk menahan panas sekaligus mencegah karat di dalam sistem pendingin.
Fungsi utama radiator coolant bukan hanya menurunkan suhu mesin, tetapi juga menjaga agar tidak terjadi overheat yang bisa merusak komponen penting seperti silinder, piston, bahkan kepala silinder. Selain itu, cairan ini membantu melindungi saluran pendingin dari endapan kotoran.
Penggunaan air keran atau air sumur sering menjadi pilihan karena lebih praktis dan murah. Namun, kebiasaan tersebut justru dapat menyebabkan timbulnya kerak dan karat. Mineral dalam air biasa dapat mengendap di radiator, menghambat sirkulasi, dan membuat pendinginan tidak optimal. Akibatnya, mesin menjadi cepat panas dan biaya perbaikan justru lebih besar.
Perawatan radiator coolant sebenarnya sederhana. Cukup dengan mengecek level cairan secara rutin, mengganti coolant sesuai jadwal yang dianjurkan pabrikan, serta memastikan tidak ada kebocoran pada selang atau radiator. Langkah kecil ini bisa memperpanjang usia kendaraan sekaligus menghemat biaya perawatan.
Sayangnya, masih banyak pengendara yang meremehkan fungsi coolant karena dianggap sepele. Padahal, jika dibiarkan, mesin yang terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan parah dan membahayakan keselamatan di jalan.
Radiator coolant ibarat penjaga tak terlihat yang bekerja diam-diam, tetapi sangat menentukan kesehatan mesin.Dengan merawat kendaraan secara benar, bukan hanya performa mesin yang terjaga, tetapi juga kenyamanan dan keselamatan kita saat berkendara.(*/janu)
