MEDIAAKU.COM – Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus, yaitu ruang berisi udara di sekitar hidung dan wajah. Pada anak, kondisi ini sering kali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan flu biasa.
Dikutip dari Honestdocs, Gejala awal infeksi sinus (sinusitis) berupa ingus yang berwarna hijau atau kuning disertai nyeri wajah di sekitar pipi, mata atau dahi. Sinusitis biasanya terjadi setelah infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu
Bila tidak ditangani dengan tepat, sinusitis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kualitas tidur, bahkan konsentrasi belajar anak.
Penyebab sinusitis biasanya berawal dari infeksi virus yang membuat saluran napas meradang. Namun, bila infeksi berlanjut atau terjadi penyumbatan pada saluran keluar sinus, bakteri bisa ikut berkembang dan memperparah peradangan.
Penanganan sinusitis pada anak bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Infeksi yang ringan dapat membaik dengan istirahat cukup, hidrasi yang baik, dan menjaga kelembapan udara. Namun, bila gejala berlangsung lebih dari sepuluh hari atau memburuk, dokter dapat memberikan antibiotik jika terbukti disebabkan bakteri.
Pada kasus berulang, evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk mencari faktor penyebab seperti alergi atau kelainan anatomi. Pencegahan juga penting, misalnya dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari asap rokok, serta memastikan anak mendapat nutrisi yang baik agar daya tahan tubuhnya terjaga.
Selain berdampak fisik, sinusitis juga dapat memengaruhi aspek emosional anak. Hidung tersumbat dan batuk malam hari membuat anak sulit tidur, mudah lelah, dan rewel. Hal ini tentu berdampak pada suasana hati serta interaksi dengan lingkungan.
Sinusitis bukan hanya penyakit ringan yang bisa diabaikan, tetapi kondisi yang perlu ditangani dengan bijak agar tidak menimbulkan komplikasi. Dengan perhatian, kasih sayang, dan pengobatan yang tepat, anak-anak dapat kembali sehat, ceria, dan siap mengeksplorasi dunia dengan penuh semangat.(*/janu)