Saturday, September 13, 2025
HomeSejarah & BudayaJejak Spiritual dalam Gerakan: Apa yang Tersembunyi di Balik Sejarah Tari Hula?

Jejak Spiritual dalam Gerakan: Apa yang Tersembunyi di Balik Sejarah Tari Hula?

MEDIAAKU.COM – Tarian hula adalah salah satu warisan budaya tertua dari kepulauan Hawai. Tarian ini bukan sekadar gerakan tubuh yang indah, melainkan juga cara masyarakat Hawai kuno untuk bercerita dan menyampaikan tradisi mereka.

Menurut “Hula is Life: Hawaiian Dance Traditions” karya Nathaniel B. Emerson, hula awalnya berkembang sebagai media untuk mengisahkan mitos para dewa, legenda kepahlawanan, serta perjalanan hidup masyarakat.

Dengan gerakan tangan, irama kaki, dan lantunan nyanyian atau mele, hula menjadi bahasa simbolik yang bisa dipahami tanpa kata-kata tertulis.

Hula pertama kali tumbuh dalam kehidupan religius masyarakat Hawai. Para pendeta atau kahuna kerap menggunakan hula sebagai bagian dari upacara ritual untuk menghormati dewa, terutama dewi pele yang dipercaya sebagai dewi api dan gunung berapi.

Gerakan dalam hula selalu sarat makna, misalnya gerakan tangan yang menggambarkan ombak laut, angin, atau bahkan perasaan cinta. Setiap detail memiliki arti yang mendalam dan diwariskan secara turun-temurun.

Ketika misionaris Barat datang ke Hawai pada abad ke-19, hula sempat dilarang karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka bawa. Namun, masyarakat Hawai tetap menjaga tarian ini secara tersembunyi.

Pada masa pemerintahan Raja Kalākaua, hula dihidupkan kembali dan bahkan dijadikan simbol kebanggaan nasional. Beliau percaya bahwa tanpa hula, identitas Hawai akan hilang.

Dalam perkembangannya, hula terbagi menjadi dua bentuk utama. Hula kahiko adalah gaya tradisional yang diiringi oleh alat musik alami seperti gendang atau bambu, serta nyanyian berbahasa Hawai kuno.

Sedangkan hula ʻauana adalah bentuk modern yang muncul pada abad ke-20, diiringi oleh gitar, ukulele, dan lagu berbahasa Hawai modern. Keduanya menunjukkan bagaimana budaya bisa beradaptasi tanpa kehilangan akar.

Dari hula kita belajar bahwa menjaga tradisi berarti menjaga jati diri, dan menghargai sejarah adalah kunci untuk melangkah dengan teguh ke masa depan.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular