MEDIAAKU.COM – Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, muncul tren baru di dunia kerja yang disebut job hugging. Berbeda dengan job hopping yang identik dengan sering berpindah kerja demi peluang lebih baik, job hugging justru menggambarkan sikap pekerja yang memilih bertahan di tempat sekarang meski tidak sepenuhnya puas.
Menurut laporan CNBC (2025), banyak karyawan menahan diri untuk tidak pindah karena pasar tenaga kerja melemah dan peluang kerja baru makin terbatas. Faktor lain seperti inflasi, biaya hidup yang meningkat, serta kekhawatiran terhadap dampak teknologi dan AI membuat rasa aman lebih diutamakan dibanding ambisi karier.
Fenomena ini punya sisi positif. Pekerja bisa merasa lebih stabil secara finansial, perusahaan pun diuntungkan karena tingkat keluar-masuk karyawan lebih rendah. Namun, ada pula risikonya, seperti stagnasi karier, berkurangnya motivasi, hingga rasa terjebak jika pekerjaan tak sesuai harapan.
Generasi muda seperti Gen Z dan Milenial, yang sebelumnya dikenal gemar berpindah kerja, kini juga cenderung “memeluk” pekerjaannya. Prioritas mereka bergeser ke arah keamanan dan kestabilan, bukan sekadar mobilitas cepat.
Agar job hugging tidak menjadi beban, pekerja disarankan tetap mengembangkan keterampilan, menjaga jaringan profesional, dan mencari peluang tumbuh di dalam perusahaan. Dengan begitu, pilihan bertahan bisa tetap memberi manfaat tanpa mengorbankan masa depan karier.(*/Stephany)