MEDIAAKU.COM – Sektor pertanian tetap memegang peran krusial bagi perekonomian Indonesia. Pada Kuartal II-2025, sektor ini mencatat pertumbuhan 1,65% (yoy) dan mampu menyerap 28,53% tenaga kerja nasional atau sekitar 41,6 juta orang.
Melansir dari laman Ekon.go, Senin (22/9/2025) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan perlunya strategi menyeluruh untuk memperkuat rantai nilai hortikultura. Hal tersebut mencakup pembinaan petani, riset varietas unggul, hingga akses ekspor.
Pernyataan ini disampaikan saat meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Airlangga berharap TSTH2 dapat berkembang menjadi pusat penelitian bibit unggul sekaligus lokasi budidaya tanaman hortikultura kelas internasional.
Kegiatan ini juga dihadiri pelaku industri makanan-minuman (mamin) seperti Unilever dan PepsiCo, yang tengah menjajaki peluang kemitraan bersama petani lokal, khususnya pada komoditas kentang dan kedelai hitam.
Menurutnya, masa depan pertanian tak bisa lepas dari teknologi, termasuk riset pembibitan berbasis genome sequencing serta pemanfaatan kecerdasan buatan. Upaya ini juga diharapkan mendukung sektor industri mamin dan herbal, yang saat ini mencatat nilai pasar mencapai USD109,9 miliar serta berkontribusi 7,2% pada PDB nasional.
“Dengan hadirnya TSTH2, diharapkan kemandirian pangan dan hilirisasi komoditas unggulan dapat semakin diperkuat, terutama untuk kebutuhan farmasi dan industri makanan-minuman,” jelas Airlangga.
Melalui program Link and Match antara sektor industri dan pertanian, pemerintah berupaya membangun ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan berkelanjutan.(*/Stephany)
