MEDIAAKU.COM – Dalam proses belajar, sering kali anak atau bahkan orang dewasa kesulitan mengingat istilah, rumus, maupun konsep tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut, lahirlah metode yang dikenal dengan istilah “jembatan keledai”.
Menurut Sardiman dalam buku “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, jembatan keledai adalah teknik mengingat dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan sesuatu yang lebih mudah diingat, baik berupa kata-kata, singkatan, maupun kalimat unik.
Metode ini membuat proses menghafal tidak terasa kaku, melainkan lebih ringan dan menyenangkan.Sebagai contoh, dalam pelajaran biologi ketika menghafal urutan klasifikasi makhluk hidup, siswa sering diajarkan membuat kalimat singkat yang lucu agar mudah diingat. Begitu pula dalam matematika, beberapa rumus dapat diingat melalui singkatan tertentu yang sederhana.
Cara ini sejalan dengan pendapat Buzan dalam”The Mind Map Book”, yang menegaskan bahwa otak manusia lebih cepat menyimpan informasi bila ada asosiasi yang menarik dan kreatif.
Keunggulan cara belajar ini bukan hanya membuat anak lebih cepat menghafal, tetapi juga mengurangi rasa bosan. Anak tidak lagi terbebani oleh hafalan panjang karena sudah punya jalan pintas berupa kata kunci.
Meski demikian, penting dipahami bahwa metode ini hanya sarana awal untuk memudahkan mengingat. Anak tetap perlu memahami makna dari materi yang dipelajari, bukan sekadar menghafalnya.
Selain membantu daya ingat,cara ini juga melatih kreativitas anak. Ia didorong untuk membuat singkatan atau kalimat unik sesuai pemahamannya sendiri. Dengan begitu, belajar bukan hanya kegiatan menerima, melainkan juga proses mencipta.
Menghafal yang awalnya terasa berat dapat dibuat lebih ringan dengan cara kreatif. Orang tua maupun guru sebaiknya memberi ruang bagi anak untuk menemukan jembatan keledai versinya sendiri.(*/janu)