MEDIAAKU.COM – Anubis adalah salah satu dewa paling terkenal dalam mitologi Mesir kuno. Ia digambarkan sebagai sosok berkepala serigala atau anjing hutan dengan tubuh manusia.
Menurut pendapat G. Hart dalam bukunya”The Routledge Dictionary of Egyptian Gods and Goddesses” menggambarkan Anubis sebagai dewa kematian, penguburan, dan dunia bawah yang berperan penting dalam ritual kematian dan pemakaman.
Dalam berbagai teks kuno, Anubis digambarkan menimbang hati manusia di hadapan timbangan suci. Hati yang ringan, penuh kebaikan, akan membawa arwah menuju kebahagiaan abadi, sementara hati yang berat karena dosa akan lenyap dimakan makhluk buas bernama Ammit.
Nama Mesir kuno Anubis adalah Inpu atau Anpu, yang berarti “penjaga”. Kehadirannya erat dengan simbol warna hitam. Meski hitam sering dianggap menakutkan, bagi orang Mesir warna itu justru lambang kesuburan tanah Nil dan kehidupan baru. Dengan demikian, gambaran Anubis tidak hanya mewakili kematian, tetapi juga harapan akan kelahiran kembali.
Seiring perkembangan agama di Mesir, posisi Anubis sedikit bergeser ketika Osiris menjadi dewa utama dunia bawah. Meski begitu, Anubis tetap dipuja sebagai pengawal setia yang membantu Osiris menegakkan keadilan bagi arwah manusia. Hal ini terlihat dari berbagai relief kuil dan makam yang menunjukkan Anubis mendampingi para raja dan rakyat biasa dalam perjalanan spiritual mereka.
Dari kisah Anubis, ada pesan yang bisa kita ambil. Hidup manusia pada akhirnya akan dinilai dari perbuatan yang dilakukan selama di dunia. Timbangan hati yang dijaga Anubis menjadi simbol bahwa kebaikan akan selalu lebih berharga daripada kekuasaan atau harta.(*/janu)