Sunday, September 28, 2025
HomeSejarah & BudayaDari Gulungan Kertas ke Bestseller Global: Jejak Panjang Sejarah Manga

Dari Gulungan Kertas ke Bestseller Global: Jejak Panjang Sejarah Manga

MEDIAAKU.COM – Manga, komik khas Jepang, memiliki perjalanan panjang sebelum menjadi fenomena global seperti sekarang. Akar manga dapat ditelusuri hingga abad ke-12 melalui emaki atau gulungan gambar yang bercerita, seperti Chōjū-jinbutsu-giga yang berisi lukisan hewan dengan tingkah laku manusia.

Menurut Frederik L. Schodt dalam bukunya”Manga! Manga! The World of Japanese Comics (1983)”, karya-karya awal ini menjadi cikal bakal tradisi visual yang kemudian berkembang menjadi manga modern.

Pada era Edo (1603–1868), muncul seni cetak kayu bernama ukiyo-e. Tokoh penting seperti Katsushika Hokusai menerbitkan Hokusai Manga pada awal abad ke-19, yang memuat berbagai sketsa kehidupan sehari-hari dengan gaya sederhana namun ekspresif. Dari sinilah istilah “manga” semakin dikenal.

Setelah Perang Dunia II, Jepang mengalami transformasi besar. Di masa inilah Osamu Tezuka, yang sering dijuluki “Bapak Manga Modern”, membawa pengaruh besar dengan gaya sinematisnya. Karyanya Astro Boy (1952) bukan hanya menghibur, tetapi juga memunculkan standar baru dalam penceritaan visual.

Sejak itu, manga berkembang menjadi medium populer dengan berbagai genre: dari petualangan, romansa, hingga filsafat kehidupan.Manga kemudian menyebar ke seluruh dunia, diterjemahkan ke berbagai bahasa, dan menjadi bagian penting dari budaya global. Generasi muda tidak hanya membacanya, tetapi juga mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Banyak manga menyoroti semangat pantang menyerah, persahabatan, dan pencarian jati diri. Nilai-nilai inilah yang membuat manga relevan lintas budaya.Dari perspektif sejarah, manga bukan sekadar hiburan. Ia mencerminkan cara pandang masyarakat Jepang terhadap kehidupan, perubahan zaman, dan harapan masa depan.

Dengan gaya gambar yang unik dan cerita yang kaya, manga mampu menghubungkan tradisi dan modernitas, sekaligus menjadi jembatan budaya antarnegara.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular