MEDIAAKU.COM – Angpao adalah salah satu tradisi yang sangat melekat pada perayaan Imlek. Amplop merah berisi uang ini bukan sekadar hadiah, tetapi simbol doa dan harapan baik.
Menurut penjelasan dalam buku “Chinese New Year: Customs and Rituals” karya Jian Hua (2010), tradisi memberi angpao berakar dari kebudayaan Tiongkok kuno yang selalu mengaitkan warna merah dengan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.
Sejarah awalnya dapat ditelusuri dari cerita rakyat Dinasti Qin. Kala itu, ada keyakinan tentang roh jahat bernama “Sui” yang gemar mengganggu anak-anak pada malam tahun baru. Untuk melindungi mereka, para orang tua memberikan koin yang dibungkus kain merah sebagai penolak bala.
Dari sinilah tradisi memberi uang dalam wadah merah berkembang. Seiring waktu, kain digantikan dengan amplop kertas merah yang kita kenal sekarang.Pemberian angpao bukan hanya soal jumlah uang yang diberikan, melainkan simbol energi positif.
Memberi angpao berarti mendoakan penerima agar panjang umur, sehat, dan sejahtera serta diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau mereka yang belum berkeluarga.
Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia, seiring migrasi masyarakat Tionghoa. Hingga kini, angpao tetap menjadi bagian penting dari perayaan Imlek. Meski bentuk dan jumlah isi bisa berbeda-beda, nilai yang terkandung di dalamnya tetap sama, yakni berbagi rezeki dan menebar kebaikan.
Pada akhirnya, tradisi ini bukan sekadar simbol perayaan tahun baru, melainkan cerminan budaya yang menekankan rasa syukur, kepedulian, dan kebersamaan. Ia menjadi pengingat bahwa keberuntungan sejati bukan hanya terletak pada harta, tetapi juga dalam hubungan baik dengan sesama.
Dengan demikian, tradisi ini bisa terus diwariskan tidak hanya sebagai kebiasaan turun-temurun, tetapi juga sebagai teladan nilai luhur yang menumbuhkan solidaritas dan kebaikan hati.(*/janu)