MEDIAAKU.COM – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menilai pidato Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum lama ini, sebagai langkah berani Indonesia dalam diplomasi internasional.
Melansir dari laman Kemkomdigi, Minggu (28/9/2025) Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirimkan hingga 20.000 pasukan perdamaian ke Gaza maupun wilayah konflik lain jika hal tersebut diputuskan PBB.
“Presiden ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar berbicara soal perdamaian, tetapi juga siap berkontribusi nyata, baik dengan mengerahkan prajurit maupun dukungan dana. Pesan ini tegas: Indonesia tidak akan tinggal diam,” jelas Meutya.
Menurut Meutya, sikap Presiden mencerminkan pengalaman panjang bangsa Indonesia yang pernah merasakan penderitaan akibat penjajahan. Ia menekankan pesan penting yang disampaikan Presiden, yaitu bahwa kekuasaan tidak boleh dijadikan dasar kebenaran, melainkan kebenaranlah yang harus dijunjung tinggi.
Lebih jauh, Meutya menilai langkah tersebut menunjukkan bahwa negara berkembang seperti Indonesia mampu mengambil posisi penting dalam isu global.
“Kita tidak menunggu. Indonesia datang dengan menawarkan solusi, membawa harapan, bukan hanya bagi Palestina, tetapi juga untuk kemanusiaan secara luas,” ujarnya.
Ia menambahkan, komitmen Presiden terhadap Palestina juga menguatkan sikap konsisten Indonesia yang mendukung solusi dua negara: terwujudnya Palestina merdeka yang hidup berdampingan dengan Israel secara aman.(*/Stephany)