MEDIAAKU.COM – Indonesia mencatat tonggak bersejarah dengan kembalinya Koleksi Dubois, termasuk fosil manusia purba Pithecanthropus erectus atau yang kini dikenal sebagai Homo erectus, dari Belanda. Serah terima dilakukan di Museum Naturalis, Leiden. Momen ini menandai era baru hubungan diplomasi budaya antara kedua negara.
Melansir dari laman Kemenbud, Selasa (30/9/2025) Koleksi tersebut berjumlah sekitar 28.000 artefak fosil hasil temuan Eugène Dubois di Trinil pada 1891–1892. Bagi dunia akademik, temuan ini menjadi rujukan penting dalam kajian evolusi manusia sekaligus mempertegas peran Nusantara sebagai salah satu pusat peradaban kuno dunia.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyebut kepulangan koleksi itu sebagai wujud pemulihan martabat bangsa setelah lebih dari satu abad terpisah dari tanah asalnya.
“Dengan kembalinya Koleksi Dubois, kita menutup jurang sejarah sekaligus mengembalikan pengetahuan ke akarnya. Diplomasi budaya kita terbukti efektif, hak Indonesia diakui, dan akses riset global tetap terjamin,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, menegaskan bahwa pengembalian ini mencerminkan komitmen negaranya dalam melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab. Kedua negara sepakat bahwa langkah ini akan memperkuat kerja sama riset dan kebudayaan di masa depan.
Kepulangan Koleksi Dubois tidak terjadi secara instan. Kementerian Kebudayaan RI melalui Tim Repatriasi telah melakukan riset, negosiasi, dan penyusunan rencana teknis sejak awal 2025. Proses ini melibatkan koordinasi erat dengan Colonial Collections Committee (CCC) Belanda.
Kesepakatan yang dicapai mencakup pembentukan tim gabungan untuk memastikan keamanan pemulangan, penguatan kolaborasi penelitian, serta program inventarisasi, konservasi, digitalisasi, hingga pameran publik.
Menbud Fadli menekankan bahwa keberhasilan ini akan menjadi preseden penting bagi upaya pengembalian koleksi budaya lainnya.
“Setelah Dubois, kita akan melanjutkan kerja repatriasi artefak bersejarah lain agar warisan budaya kembali pada tempatnya, ilmu pengetahuan tumbuh dari sumbernya, dan manfaatnya dirasakan seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Pengembalian Koleksi Dubois tidak hanya mengembalikan benda sejarah, tetapi juga mempertegas peran diplomasi budaya sebagai sarana strategis dalam mengukuhkan identitas, kedaulatan, serta posisi Indonesia di panggung peradaban dunia.(*/Stephany)