MEDIAAKU.COM – Telinga adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting, karena berfungsi sebagai indra pendengaran sekaligus menjaga keseimbangan tubuh. Pada anak-anak, telinga sering menjadi bagian tubuh yang rawan mengalami masalah, salah satunya ketika kemasukan binatang kecil seperti semut atau serangga.
Kejadian ini biasanya membuat anak merasa panik, gelisah, bahkan menangis karena rasa sakit, gatal, atau bising yang ditimbulkan oleh pergerakan binatang di dalam telinga.
Menurut “Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak” karya Nelson, benda asing dalam telinga, termasuk hewan kecil, dapat menimbulkan gangguan serius apabila tidak segera ditangani.
Getaran sayap atau gerakan serangga bisa melukai dinding liang telinga, menyebabkan peradangan, bahkan berisiko merusak gendang telinga bila dibiarkan terlalu lama. Oleh karena itu, orang tua perlu bersikap tenang dan cepat mencari pertolongan medis.
Langkah awal yang dapat dilakukan di rumah adalah menjaga anak agar tidak memasukkan benda apa pun ke dalam telinganya. Jangan mencoba mengambil serangga dengan kapas, pinset, atau benda keras karena justru bisa mendorong binatang lebih dalam.
Cara sederhana yang sering dianjurkan dalam literatur medis adalah meneteskan minyak zaitun atau air hangat ke dalam telinga untuk mematikan atau mengapungkan serangga, namun tindakan ini sebaiknya tetap dilakukan dengan hati-hati. Langkah terbaik tetap membawa anak ke fasilitas kesehatan agar dokter dapat mengeluarkan binatang dengan alat khusus secara aman.
Kejadian diatas juga menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kebersihan dan keselamatan lingkungan. Anak-anak sebaiknya tidak tidur di lantai tanpa alas, serta dijauhkan dari tempat yang berdebu atau banyak serangga.
Orang tua dapat membiasakan anak memakai kelambu ketika tidur, menjaga kebersihan rumah, dan mengajarkan anak agar tidak memasukkan benda apa pun ke telinganya.
Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kuping anak yang kemasukan binatang bukan hanya dapat ditangani dengan baik, tetapi juga dapat dicegah. Seperti yang ditekankan dalam buku-buku kesehatan anak, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.(*/janu)