Wednesday, October 8, 2025
HomeIbu dan AnakJujur atau Menyembunyikan? Cara Orang Tua Menghadapi Masalah Keuangan di Depan Anak

Jujur atau Menyembunyikan? Cara Orang Tua Menghadapi Masalah Keuangan di Depan Anak

MEDIAAKU.COM – Setiap keluarga pasti pernah menghadapi masa sulit, termasuk masalah keuangan. Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah anak perlu diberi tahu ketika orang tua sedang kesulitan finansial?

Jawabannya tidak sederhana, karena berkaitan dengan usia, kedewasaan, dan kemampuan anak memahami situasi.Komunikasi yang jujur antara orang tua dan anak adalah fondasi hubungan yang sehat. Namun, jujur bukan berarti menceritakan semua detail yang mungkin justru membebani anak.

Orang tua perlu menyesuaikan informasi dengan tingkat pemahaman anak. Misalnya, anak usia sekolah dasar bisa diberi penjelasan sederhana seperti, “Sekarang kita perlu lebih hemat supaya cukup untuk kebutuhan penting.”

Sedangkan remaja dapat diajak berdiskusi lebih terbuka tentang bagaimana keluarga mengatur prioritas pengeluaran.Keterbukaan yang bijak ini memiliki manfaat penting. Anak belajar bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus dan ada kalanya harus berhemat.

Hal ini sejalan dengan pandangan Stephen R. Covey dalam “The 7 Habits of Highly Effective Families (1997)”, bahwa krisis dalam keluarga bisa menjadi sarana pendidikan karakter bila dihadapi bersama dengan penuh tanggung jawab.

Namun, orang tua tetap perlu menjaga agar keterusterangan tidak berubah menjadi beban psikologis bagi anak. Anak tidak seharusnya merasa bersalah atau takut karena kondisi finansial keluarga. Oleh sebab itu, cara penyampaian sangat penting. Fokuskan pada semangat kebersamaan, bukan pada rasa cemas.

Katakan bahwa keluarga sedang belajar mengatur keuangan, dan semua anggota bisa berperan, misalnya dengan mengurangi jajan atau menunda membeli barang yang kurang mendesak.

Dengan demikian, anak memang perlu tahu bahwa orang tua sedang berhemat, tetapi informasi diberikan secara bijak, sesuai usia, dan tetap menumbuhkan rasa aman. Dari situlah anak akan belajar bahwa keluarga adalah tempat saling menguatkan, terutama di masa-masa sulit.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular