Friday, November 28, 2025
HomeSejarah & BudayaMengapa Amerika Disebut Negara Paman Sam? Jejak Sejarah di Balik Julukan Ikonik

Mengapa Amerika Disebut Negara Paman Sam? Jejak Sejarah di Balik Julukan Ikonik

MEDIAAKU.COM – Julukan “Paman Sam” atau Uncle Sam sudah lama melekat pada Amerika Serikat. Banyak orang di dunia mengenal sebutan ini tanpa benar-benar tahu asal-usulnya.

Cerita ini bermula pada awal abad ke-19, tepatnya sekitar tahun 1812 ketika Amerika berperang melawan Inggris. Seorang pemasok daging asal New York bernama Samuel Wilson sering mengirimkan bahan makanan untuk tentara.

Pada kotak-kotak daging itu tertulis singkatan “U.S.” yang merujuk pada United States. Namun, para tentara bercanda bahwa singkatan tersebut berarti “Uncle Sam” atau Paman Sam, karena Samuel Wilson dikenal sebagai sosok ramah, dermawan, dan sangat mendukung perjuangan negaranya. Sejak saat itu, julukan tersebut menyebar luas dan menjadi simbol nasional.

Menurut buku “Uncle Sam: The Man and the Legend”  karya Alton Ketchum, sosok Samuel Wilson memang bukan tokoh besar dalam politik, tetapi peran kecilnya memberi dampak besar bagi lahirnya simbol nasional yang hingga kini dikenal dunia.

Lambat laun, “Paman Sam” digambarkan dalam bentuk karikatur seorang pria tua berjanggut putih, mengenakan pakaian merah, biru, dan putih, lengkap dengan topi bergaris bintang. Gambar itu makin populer ketika digunakan dalam poster perekrutan tentara Amerika pada Perang Dunia I dengan tulisan “I Want You for U.S. Army.”

Julukan ini tidak hanya sekadar lelucon tentara, tetapi juga mencerminkan identitas bangsa Amerika. Paman Sam dianggap sebagai personifikasi negara, sosok yang melambangkan semangat kebersamaan, patriotisme, dan kepedulian. Dengan adanya simbol tersebut, Amerika lebih mudah menyatukan masyarakatnya di masa sulit, khususnya saat perang dan krisis.

Pesan dari kisah Paman Sam adalah bahwa sebuah simbol bisa lahir dari hal sederhana, bahkan dari seseorang yang mungkin tidak dianggap berpengaruh besar. Samuel Wilson hanya seorang pengusaha daging biasa, tetapi kejujurannya, kebaikannya, dan rasa cintanya pada negara menjadikannya bagian penting dari sejarah.

Hal ini mengajarkan bahwa siapa pun dapat memberi kontribusi bermakna bagi bangsa dan masyarakat, sekecil apa pun perannya.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular