MEDIAAKU.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk menjaga rasio defisit anggaran tidak melampaui 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Karena itu, ia tidak bisa langsung memenuhi tuntutan para kepala daerah yang berkumpul di kantornya menuntut kenaikan transfer ke daerah. Menurut Purbaya, memberikan tambahan sekarang hanya mungkin jika ia rela melanggar disiplin fiskal yang sudah diatur.
Melansir dari CNN Indonesia, Rabu (8/10/2025) Purbaya menjelaskan bahwa kondisi ekonomi dalam sembilan bulan pertama 2025 menunjukkan perlambatan, fluktuatif namun cenderung turun sehingga kemampuan APBN untuk menambah alokasi belum memungkinkan.
Ia juga mengungkapkan kekhawatiran soal persepsi internasional: jika defisit melampaui batas, media asing besar seperti Bloomberg atau Reuters bisa menilai Indonesia tidak prudent dan menempelkan cap negatif pada pimpinan kementerian.
Untuk menghindari stigma tersebut, Purbaya berkomitmen menjaga disiplin fiskal: mengoptimalkan belanja negara, meningkatkan penerimaan, dan menyingkirkan hambatan yang mengganggu dunia usaha. Sebagai upaya praktis, ia membentuk Tim Percepatan Program Pemerintah yang bertugas melakukan debottlenecking, mengurai masalah yang memperlambat pelaksanaan program.
Menteri yang merupakan kabinet Presiden Prabowo Subianto itu membuka jalur pengaduan bagi berbagai pihak, termasuk pengusaha. Ia menyatakan akan menggelar rapat sepanjang hari untuk menangani beberapa kasus setiap hari, menargetkan penyelesaian sekitar enam hingga tujuh masalah per hari.
Di sisi lain, Purbaya memaparkan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar mencapai sekitar 5,5 persen pada kuartal IV 2025. Salah satu klaimnya: pertumbuhan base money atau uang beredar sudah meningkat dari 0 persen menjadi 13 persen, sesuai target.
Langkah konkret yang diambil adalah memindahkan separuh saldo anggaran lebih (SAL) senilai sekitar Rp200 triliun yang semula mengendap di Bank Indonesia ke bank umum, dengan harapan dana tersebut bisa mengalir menjadi kredit dan menggerakkan kegiatan ekonomi.
Purbaya juga aktif melakukan kunjungan ke pelaku perbankan dan industri untuk memastikan aliran kredit berjalan. Ia menyebut akan menindak praktik ilegal yang mengganggu iklim usaha termasuk upaya melindungi pasar untuk produk dalam negeri agar sektor tekstil, garmen, dan industri lokal bisa berkembang tanpa kalah oleh pemain asing.
Singkatnya, Purbaya menekankan keseimbangan antara menjaga kesehatan fiskal dan mengambil langkah-langkah yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, sambil meyakinkan publik bahwa setiap pelonggaran anggaran harus dipertimbangkan matang agar tak menimbulkan risiko pada reputasi dan stabilitas ekonomi negara.(*/Stephany)